KEPEMIMPINAN sering disebut sebagai seni memotivasi sekelompok orang untuk bertindak menuju pencapaian tujuan bersama. Ada juga yang merumuskan kepemimpinan sebagai kemampuan berkomunikasi dengan orang lain untuk bertindak sebagaimana diinginkan oleh pemimpin tersebut.
Namun pastinya seorang pemimpin harus memiliki kepribadian serta kapabilitas untuk mengarahkan sekaligus menginpirasi yang dipimpinnya.
Dua kombinasi tersebut dimiliki oleh Kepala lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Muara Enim, Herdianto, Amd.IP, SH, M.Si. Pria yang akrab disapa Herdi ini dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi akan jabatan yang ia emban. Hal ini terbukti dari titian karir cemerlang yang telah dilaluinya.
Pada Tahun 2012 Herdi mendapatkan Jabatan pertamanya menjadi Kepala Pengamanan Rutan I Tanjung Pinang. Dua tahun kemudian ia mendapatkan promosi jabatan sebagai Kepala Pengamanan Lapas Kelas IIA Lubuk Linggau.
Bermanfaat Bagi WBP
Kemudian di 2016, Herdi menjabat sebagai Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Baturaja. Selanjutnya, pada tahun 2019 Herdianto kembali mendapatkan Promosi menjadi Kalapas Kelas IIB Selong. Di tahun 2020, lulusan Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) ini didapuk sebagai Kalapas Kelas IIB Muara Enim dan menjabat hingga saat ini.
“Pada prinsipnya dalam sanubari, saya ingin bermanfaat bagi banyak orang. Bisa memanusiakan manusia, dalam hal ini Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Melihat perubahan mereka menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya membuat saya bahagia. Selain itu, pegabdian saya ini adalah sebagai bentuk cinta saya terhadap bangsa dan negara,” ujar Herdi.
Di jabatannya saat ini, Herdi bertanggung jawab menjaga stabilitas keamanan dan melaksaanakan proses pembinaan agar WBP. Upaya nyata yang dilakukan berupa program tour to blok yang dilakukan petugas setiap hari seusai apel pagi.
Dalam program ini, petugas memberikan layanan kesehatan, pengecekan Sarpras keamanan hingga pada menampung saran dari WBP. Intinya memastikan kondisi lapas dan WBP baik, aman dan tertib.
Pria kelahiran Ketapang, 05 Mei 1977 ini mengungkapkan,Sudah menjadi hal yang klasik, bahwa Lapas atau Rutan di Indonesia mengalami Overcrowded yang berdampak pada kualitas layanan yang diberikan kepada WBP.
Oleh sebab itu, Herdi memiliki empat solusi strategis dalam mengatasi permasalahan tersebut yakni menginventarisir masalah dan alternatif solusi berdasarkan skala prioritas, monitoring dan evaluasi melekat terhadap layanan, bersinergi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) dan Instansi terkait untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi serta mengembangkan kompetensi dan mengajukan usulan penambahan personil.
Prestasi
Selama kurang lebih dua tahun mengabdi di Lapas Kelas IIB Muara Enim, sejumlah prestasi telah berhasil Herdi torehkan. Mulai dari Penghargaan Layanan Berbasis HAM Tahun 2020, Capaian Kinerja Terbaik II tahun 2021, Capaian Kinerja Terbaik I pada tahun 2022, Penghargaan terbaik I bidang kehumasan, IKPA terbaik II dari KPPN, Penghargaan Berpartisipasi Aktif dalam mendukung Kabupaten Muara Enim menjadi Kabupaten Ramah Anak, serta membawa Lapas Muara Enim menjadi Lapas Percontohan di wilayah Sumatera Selatan.
Tidak berhenti disitu, Herdi juga mengoptimalkan Balai Latihan Produktif (BLP) Lapas Muara Enim, Pesantren Diniyah Al IstiQomah, Pemberian Vaksinasi Covid 19 kepada seluruh petugas dan Warga Binaan, serta menghadirkan dapur sehat bersertifikasi Laik Hygene dan tata boga.
“Target yang ingin saya capai saat ini adalah sesuai dengan arahan dari Bapak Direktur Jenderal Pemasyarakatan yaitu menciptakan Lapas yang Zero Halinar (HP, Pungli dan Narkoba). Selain itu, memastikan semua jajaran saya benar benar mengimplementasikan 3 Kunci Pemasyarakatan Maju yaitu 3 + 1 / Deteksi Dini, Berantas Narkoba, Sinergi Bersama APH terkait dan Back to Basics,” ujarnya.
Dukungan Keluarga
Meski hal tersebut tidak mudah, namun optimisme Herdi lahir dari dukungan keluarga. Sang istri, Hesti Listriana yang juga seorang insan pemasyarakatan di Lapas Kelas IIA Lubuk Linggau serta putra bernama Rafi Alfarezel merupakan motivasi terbesarnya.
“Tanpa Doa dan dukungan mereka semuanya tidak akan bisa tercapai dengan baik. Oleh karenanya saya sangat bersyukur memiliki Istri dan anak yang sangat mendukung saya dalam mengemban amanah sebagai seorang Kalapas. Saat mereka menanyakan kabar dan kondisi saya sangatlah bermakna dan jadi penyemangat untuk mengabdikaan diri kepada bangsa dan negara,” tandas Herdi bangga. (Angelina)