Jakarta—Anggota Komisi III DPR, Benny Kabur Harman menggoda Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly dengan bertanya beberapa isu terkait Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), yang mencuat di publik saat Rapat Kerja bersama Komisi III DPR, pada Rabu (17/3/2021).
Politisi asal Partai Demokrat itu, memulai bertanya kepada Menkumham Yasonna masalah narkoba di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) masih kerap terjadi.
“Kok bisa transaksi narkoba di dalam Lapas. Kok bisa ya polisi tidak bisa masuk ke dalam. Seolah-olah Dirjen lapas ini mengawal transaksi narkoba di Lapas,” ucapnya saat melempar pertanyaan kepada Menkumham Yasonna Laoly.
Beberapa menit kemudian, Benny kembali bertanya kepada Menkumham Yasonna Laoly. Ia bertanya soal status Partai Demokrat kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang.
“Kedua saya menyampaikan aspirasi kader Partai Demokrat semoga bapak menteri dan wakil menteri sehat. Tolong sampaikan Pak Benny, kami berdoa lintas agama dan lintas kultural untuk bapak menteri. Sehingga beliau sehat jauh dari Covid-19. Sehingga pikiran tetap tenang, cerdas, bisa menyelesaikan semua masalah bangsa apa pun,” ujar Benny Kabur Harman.
“Dan ketiga supaya tegak lurus dengan hukum. Selesaikan semua masalah dengan hukum. Masalah apa saja. Kalau ada masalah dengan kami itu juga harapan kami. Tak mungkin mengajarkan ikan berenang. Kami berdoa Menkum dan Ham tegakan aturan semesti-mestinya,” tambahnya lagi.
Jawaban Menkumham
Menkumham Yasonna Laoly pun menjawab beberapa pertanyaan Benny Kabur Harman. Soal narkoba masih ada di Lapas? Menkumham akui narkoba di Lapas menjadi masalah yang unik. Sebab banyak cara bagaimana narkoba masuk ke dalam Lapas. Oleh oknum tak bertanggung jawab
“Banyak cara penemuan narkoba di masukan ke dalam Lapas. Semisal lewat drone, makanan, dapur, lewat pasta gigi. Segala macam cara,” ungkapnya.
“Karena di dalam itu banyak memiliki ketergantungan. Tapi kalau petugas sudah mengetauhi kejadian seperti itu. Hukumannya sangat berat bagi mereka (jajaran petugas pemasyarkatan-red). Pemecatan secara hormat sampai tidak tidak hormat,” tambahnya lagi.
Menkumham memastikan, bahwa bila ada yang jajaran pemasyarakatan bermain-main dengan narkoba. Maka ia memberikan tindakan tegas kepada jajarannya.
“Sudah konkrit hukuman petugas Lapas terima. Dirjen Pemasyarakatan juga sudah melakukan kerja sama dengan BNN dan Polri,” ujarnya tegas.
Dualisme Partai Demokrat
Sementara itu, soal dualisme pengurus Partai Demokrat. Menteri Yasonna Laoly memastikan jajaran Kemenkumham akan melakukan sesuai ketentuan hukum berlaku. Atas dualisme pengurus antara Partai Demokrat kubu AHY dan kubu KLB Deli Serdang.
“Kita hanya inginkan bahwa janganlah kita dituduh-tuduh langsung. Saya belum pernah bertemu sudah ada bilang bertemu. Oh, menkumham sudah begini. Berat deh,” ujarnya seraya tedengar gelak tawa anggota Komisi III DPR.
“Jadi ada urusan pribadi dan ada urusan orang punya hak politik dan lain-lain. Tetapi kita aturannya jelas kok, berkas serahkan saja. Kita akan memutuskan secara profesional. KLB Demokrat Deli Serdang sudah memasukan berkas pada 2 hari lalu,” tambahnya lagi.
Menteri Yasonna memastikan, bahwa kedatangan kubu AHY dan kubu KLB Demokrat Deli Serdang pada waktu yang berbeda. Meski begitu, keduanya sama-sama Dirjen AHU, Cahyo Rahadian Muzhar, terima.
“Kalau saya menerima KLB Demokrat Deli Serdang akan ada insinuasi lagi. Tetapi sudah pak Dirjen terima berkas mereka bawa,” ujarnya
Menkumham meneruskan, bahwa berkas pengurus kubu Demokrat AHY dan KLB Deli Serdang sedang jajaran Ditjen AHU Kemenkumham teliti.
“Kita akan pelajari betul-betul secara baik dan seksama. Kalau itu betul-betul tidak sesuai hukum dan tidak sesuai AD dan RT. Kita akan mengambil keputuan itu,” ungkapnya.
“Tapi kalau itu sesuai hukum bagaimana mengambil keputusannya lagi kan? Tapi yakin dan percayalah Pak Ben, apalagi sudah berdoa. Amanlah itu,” ujar Yasonna Laoly menjawab pertanyaan Benny Kabur Harman soal status KLB Demokrat Deli Serdang. (Juan dan Yaman)
