Makassar – Kanwil Kemenkumham Sulsel telah menginisiasi persiapan Lapas Kelas I Makassar untuk mengikuti proses akreditasi klinik pratama, bertujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi WBP.
Pada Jumat (3/5/2024), Kepala Bidang Yantah, Kesrehab, Badan, Baran dan Keamanan, Surianto bersama tim melakukan monitoring langsung terhadap fasilitas kesehatan di Lapas Makassar.
Tim meninjau ruang pendaftaran, rekam medis elektronik, ruang tindakan umum dan gigi, serta mengecek ketersediaan ruang dokter, obat, rawat inap, dan ruang isolasi. Surianto menekankan pentingnya inventarisasi ruangan dan barang serta pemenuhan sarana dan prasarana agar Lapas Makassar dapat memenuhi standar akreditasi klinik pratama.
“Dengan akreditasi sebagai Klinik Pratama, kami yakin layanan keperawatan bagi WBP di Lapas Makassar akan meningkat,” ujar Surianto.
Akreditasi klinik pratama adalah pengakuan bahwa klinik tersebut telah memenuhi standar pelayanan dan keselamatan pasien yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan. Hal ini melibatkan aspek administrasi, manajemen, dan klinis.
Surianto juga meminta koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk pelaksanaan akreditasi sesuai regulasi terbaru. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 menjadi pedoman untuk memenuhi standar pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi WBP di Lapas.
Dia menekankan pentingnya pemenuhan SOP dalam pengeluaran WBP yang sakit atau korvey, serta memberikan pelayanan terbaik.
Kabid Pembinaan Lapas Kelas I, Kasi Perawatan, dan Tim Medis Makassar mengucapkan terima kasih atas monitoring yang dilakukan Tim Kanwil Kemenkumham Sulsel terkait akreditasi klinik Lapas. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan bagi WBP di Lapas Makassar.
Kakanwil Liberti Sitinjak mengharapkan seluruh Klinik Lapas dan Rutan di Sulsel untuk bersiap mendapatkan akreditasi Pratama guna memberikan layanan kesehatan terbaik bagi WBP. (Sal)
