Free Porn
xbporn
Selasa, 3 Desember 2024
spot_img
spot_img
BerandaProPASDari Kaki Gunung Rinjani, Kopi Gendang Hasil Olahan WBP Lapas Selong Miliki...

Dari Kaki Gunung Rinjani, Kopi Gendang Hasil Olahan WBP Lapas Selong Miliki Citarasa Otentik

MENIKMATI kopi merupakan trend masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Memulai pekerjaan atau pun saat bersantai tidak lengkap tanpa menikmati segelas kopi. Salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan kopinya adalah Sembalun, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Salah satu jenis kopi andalannya yaitu Robusta sangat digemari oleh para penikmat kopi. Lokasi Sembalun yang berada di kaki Gunung Rinjani memang menghasilkan keunikan tersendiri bagi kopi jenis robusta yang ditanam. Ternyata, komoditi potensial tersebut juga dilirik oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIB Selong sebagai sarana pengembangan kemandirian para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Ya, berlabel Kopi Gendang, Lapas IIB Selong mulai memproduksi dan memasarkan kopi bubuk kemasan hasil karya WBP ini kepada masyarakat luas.

Kepala Lapas Kelas IIB Selong, Purniawal, A.Md.I.P., SH., M.H. mengungkapkan, sebelumnya para WBP memang dilatih keterampilan pengolahan biji kopi menjadi bubuk dan pengemasan oleh Instruktur dari mitra keja dari PKBM (Pusat Kegiatan Belajar masyarakat) Mumtaz Kabupaten Lombok Timur. Pokja Pengolahan Hasil Pertanian/Perkebunan (PHP) ini sementara melibatkan 10 orang WBP.

“Kopi Gendang menggunakan jenis kopi Robusta yang tumbuh subur di daerah kaki Gunung Rinjani yang memiliki cita rasa khas kopi Sembalun-Lombok dan harganya yang bersaing. Sejauh ini kami memasarkannya kepada WBP, petugas dan masyarakat umum,” ujar Purniawal.

Kepala Lapas Kelas IIB Selong, Purniawal.

Dalam proses pembuatannya, bahan berupa biji kopi robusta terlebih dahulu dipisahkan yang sudah tua. Kemudian, dikupas dan dijemur selama 1-2 hari untuk mengurangi kadar air. Langkah selanjutnya adalah disangrai dengan api sedang selama kurang lebih 30 menit sampai biji kopi berwarna coklat kehitaman. Setelah itu, didiamkan kembali selama kurang lebih 30 menit sampai suhunya dingin.

Tahapan selanjutnya adalah proses penggilingan dan pengemasan.
Durasi waktu pengerjaan dari proses jemur sampai pengemasan selama 2 hari. Kami memasarkan dengan bandrol harga jual Rp 8.000 per bungkus untuk kemasan netto 100 gram, terang Purniawal.

Sejauh ini dirinya dan tim pembinaan cukup gencar melakukan kegiatan branding untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap Kopi Gendang. Mulai dari aktif berpromosi di akun media sosial kantor, serta ambil bagian dalam berbagai kegiatan pameran home industri setempat. Salah satunya yang pernah diikuti baru-baru ini adalah kegiatan One Day One Prisons Product pada peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-58 tahun 2022.

Proses pengolahan kopi bubuk Gendang dari kaki Gunung Rinjani.

Sebagai salah satu program pembinaan kemandirian, pembuatan Kopi Gendang tentunya efektif meningkatkan kemampuan dan pengalaman para WBP. Namun diakui Purniawal ada beberapa kendala yang ditemui dalam mengembangkan Kopi Gendang. Tingginya harga bahan baku biji kopi dan situasi pandemi tak pelak menyebabkan permintaan Kopi Gendang menurun.

Ditambah lagi, menjamurnya pengusaha barista kopi bubuk juga menjadi tantangan tersendiri di tengah iklim pasar yang kurang bersahabat. Oleh sebab itu, ia berpendapat perlu ada pelatihan lanjutan untuk menjaga kualitas cita rasa.

“Dalam hal ini, menurut saya harus ada kegiatan pelatihan lanjutan untuk meningkatkan kemampuan WBP atau petugas dalam melaksanakan produksi Kopi Gendang. Misalnya mencoba melakukan diversifikasi bahan baku kopi dari berbagai daerah untuk menambah varian produk. Tapi sayangnya saat ini kami belum menemukan mitra dalam mencari bahan baku. Selama ini pembuatan produk masih dikelola secara mandiri,” ujarnya.

Melalui Kopi Gendang, Purniawal berharap pembinaan kemandirian ini terus dikembangkan karena bermanfaat untuk mengasah keterampilan dan dapat menjadi modal bagi WBP saat kembali ke masyarakat nantinya. Terlebih trend minum kopi dan penjualannya sangat diminati saat ini. (Jack)

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU