BERMULA dari ketertarikannya menjadi seorang prajurit TNI, Khusain Cahyono kini justru mengubah layar kehidupannya untuk mengabdi kepada masyarakat dalam lingkungan Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM).
Khusain Cahyono merupakan laki-laki kelahiran Cilacap, 21 November 1999. Sebelum menjalani pendidikan sebagai taruna Poltekip, dirinya sempat meniti pendidikan di SDN Kemojing 01, SMPN 1 Nusawungu, dan SMAN 1 Binangun.
Hal yang tidak diduga, arahan dari kakaknya justru membuka pintu kesempatan bagi Khusain untuk menjadi salah satu lulusan terbaik di Poltekip.
“Awalnya ingin jadi TNI tapi diarahkan kakak untuk mencoba daftar sekolah kedinasan, pilihan akhirnya jatuh di Poltekip,” terang Khusain.
Sejak saat itu, dirinya mulai menghimpun informasi mengenai Poltekip dari internet.
“Sewaktu SMA kelas 3 saya mencari informasi di internet terkait Poltekip,” sambungnya.
Khusain menuturkan, selain ingin membanggakan kedua orang tuanya di kemudian hari. Alasan lain mengapa Khusain memilih Poltekip adalah keinginannya untuk dapat bertugas dan menjadi bagian dari UPT Nusakambangan.
“Salah satu alasan mengapa saya ingin masuk Poltekip karena kota kelahiran saya terkenal dengan Nusakambangan. Jadi, bagi saya masuk Poltekip adalah suatu kebanggaan tersendiri,” ungkap pria yang hobi bermain gitar ini.
Dalam mempersiapkan diri, Khusain berlatih fisik dan pengetahuan secara sangat matang. Bahkan dirinya sudah melakukan latihan fisik secara tekun sejak masih duduk di bangku SMA.
“Saya sudah berlatih fisik dari kelas 2 SMA. Saya mulai membeli buku tes SKD saat kelas 3 SMA, dan berlatih tes SKD baik secara online maupun mandiri,” jelasnya.
Ia mengakui, dalam proses meraih cita-citanya memang tidak terlepas dari tantangan yang datang secara terus-menerus. Namun, bermodalkan keteguhan hati serta motivasi utama yaitu keinginan untuk membanggakan kedua orang tuanya.
Maka Khusain dengan langkah penuh keyakinan terus menyusuri proses demi proses yang ada secara mantap. Sekalipun rasa takut dan lelah sesekali menghampiri dan berusaha menaklukkan keteguhan hatinya dalam berproses.
Hingga pada akhirnya ia berhasil menjalani pendidikan di Poltekip, dan meraih predikat sebagai salah satu lulusan terbaik.
“Saya sempat takut tidak lulus karena banyaknya pendaftar, namun alhamdulillah lulus sekali daftar. Saya juga bangga dan bahagia bisa keluar dari Poltekip sebagai lulusan terbaik peringkat-3 prodi Teknik Kemasyarakatan, dan bisa menjadi ASN di Kemenkumham,” ucap Khusein.
Pria jebolan Prodi Teknik Kemasyarakatan tahun 2021 ini berpesan kepada para calon taruna/taruni Poltekip untuk terus berusaha dalam meraih cita-cita.
“Pesan saya untuk catar, teruslah belajar SKD dan tes lainnya. Kemudian doa serta restu orang tua itu penting,” tutupnya. (Faj)