Sidoarjo-19 orang warga binaan Lapas Sidoarjo Kanwil Kemenkumham Jawa Timur (Jatim) dipindahkan ke Lapas Probolinggo, Rabu (14/6/2023). Pemindahan narapidana dari satu Lapas ke Lapas yang lain seperti ini sudah merupakan hal yang wajar untuk dilakukan.
Tujuannya adalah untuk pembinaan berkelanjutan dan untuk melakukan pemerataan penghuni, sehingga setidaknya bisa mengurangi overcrowded. Kegiatan pemindahan Napi di Lapas Sidoarjo ini dilakukan jajaran KPLP, Kamtib dan regu pengamanan.
Kalapas Sidoarjo Faozul Ansori menyampaikan, pemindahan ini adalah salah satu cara untuk mengatasi overcrowded.
“Overcrowded sudah bukan menjadi rahasia umum bagi jajaran petugas Pemasyarakatan, dan memang sudah menjadi masalah klasik bagi seluruh Lapas dan Rutan di Indonesia ini, termasuklah di Jawa Timur, kami disini terus berupaya mengatasi permasalahan ini dengan pemerataan penempatan Narapidana, hal ini kami lakukan dengan mempertimbangkan resiko keamanan di Lapas Sidoarjo ini,” tegas Faozul Ansori.
Disebutkannya, idealnya Lapas Sidoarjo dengan areanya yang begitu terbatas hanya memiliki daya tampung 488 orang, tapi pada kenyataannya Lapas Sidoarjo sudah berpenghuni sampai 1264 per hari kemarin.
“Kurang lebih Lapas Sidoarjo ini sudah overcrowded sampai 2 kali lipat, karena itu kegiatan pemindahan seperti ini jadi solusi yang tepat untuk menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif,” ungkap Faozul Ansori sembari berharap 19 warga binaan yang dipindahkan ini terus bisa melanjutkan program pembinaan mereka di tempat yang baru. (Magfi)
