KEMAJUAN teknologi menjadi suatu hal yang muskil untuk dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua aspek keseharian manusia sudah terjamah oleh inovasi teknologi. Hal ini tentunya bertujuan untuk memudahkan efektifitas dan efesiensi dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Demikian juga dalam tubuh lembaga kepemerintahan. Dalam hal ini adalah Kantor Imigrasi yang berada di bawah naungan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI. Optimalisasi teknologi digital mulai digalakan demi kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Namun disisi lain, shifting teknologi ini bukan berarti tanpa kendala. Pola pikir (Mindset) dalam tubuh internal Sumber Daya Manusia adalah tantangan utamanya.
Hal ini seperti yang dialami Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok, Abdi Widodo Subagio, S.Si. Abdi tercatat hampir satu tahun lamanya menempati posisinya saat ini. Sebelumnya, pria kelahiran Simalungun, 24 Maret 1972 ini pernah menjabat sebagai Pejabat Teknis Imigrasi, Kasubsi Komunikasi Kanim Klas II Bengkalis, Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Kepala Seksi Wasdakim Kanim Kelas I Kupang, Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kanim Kelas I Khusus Tpi Medan, Kepala Subdirektorat Kerjasama Intelijen dan Bimbingan Jaringan Direktorat Intelijen Keimigrasian dan Kepala Subdirektorat Alih Status Izin Tinggal Direktorat Izin Tinggal Keimigrasian.
Di posisinya saat ini, Abdi memiliki peran penting yakni mentransfer teknologi dan inovasi agar bisa diterima oleh semua pihak di Kanim Kelas I TPI Tanjung Priok. Sebagai Kakanim Kelas I TPI Tanjung Priok, tantangan terbesar adalah menjaga stabilitas dan membuat situasi kondusif baik kepada jajaran internal maupun stakeholder eksternal dalam masa transisi sebelum dan setelah pandemi. Selain itu, saya juga memastikan terjadinya perubahan Mindset maupun Culture Set agar tercapai peningkatan kinerja yang komprehensif, tutur Sarjana Sains lulusan Universitas Sumatera Utara ini.
Transfer knowlegde tersebut berupa penyampaian informasi terkait penggunaan social media, perubahan dalam sarana dan prasarana kantor serta inovasi dalam bidang pelayanan keimigrasian. Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi digital dalam layanan di Kanim Kelas I TPI Tanjung Priok adalah kemudahan pembuatan paspor melalui program eazy passport.
Permasalahan yang sering ditemui adalah pemberian Informasi kepada masyarakat yang belum maksimal serta tata letak posisi maupun alur proses pelayanan keimigrasian yang ditempatkan, kurang sesuai, sehingga menyulitkan pemohon dalam memperoleh pelayanan kami. Adanya program eazy passport, salah satunya memungkinkan penggunaan anggaran yang tepat sasaran, peningkatan kinerja pegawai dengan mutasi, pengawasan, maupun pelatihan secara berkala, ujar Abdi.
Selain memastikan inovasi layanan dapat diterima dan berjalan lancar, Abdi dalam kesehariannya bertanggung jawab terhadap tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM dibidang Keimigrasian diwilayah Tanjung Priok. Hal tersebut meliputi tugas keimigrasian pada bidang informasi dan sarana komunikasi keimigrasian (transformasi di bidang media sosial perubahan Instagram, facebook, twitter, website), tugas dibidang lalu lintas keimigrasian (pelayanan dokumen perjalanan, eazy passport, perlintasan orang asing melalui TPI), tugas keimigrasian dibidang status keimigrasian (Izin tinggal orang asing, ITK, ITAS, ITAP) dan tugas keimigrasian dibidang pengawasan dan penindakan keimigrasian (Melakukan Tindakan Administratif Keimigrasian, TIMPORA, maupun BAP.
“Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenkumham dan Sebagai Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok, saya selalu menekankan untuk selalu menjaga integritas kepada jajaran agar meningkatkan kinerja. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan petugas yang responsif, proses dan biaya yang transparan, serta bebas dari pungli dan praktik percaloan ditambah dengan inovasi untuk mempercepat pelayanan keimigrasian, imbuh Abdi.
Meski demikian, dibalik sosok tegas dan disiplin Abdi, dirinya tetap senang bersenda gurau dengan keluarga sambil menikmati hobi yang digemarinya. Olahraga golf menjadi pilihan ayah dua anak ini di kala senggang. Menurutnya, bermain golf sangat efektif mengurangi stres, menjaga keseimbangan dan stabilitas inti agar fokus kepada satu tujuan serta menjaga fungsi otak tetap optimal. (Put)