Bali-Peribahasa mulutmu adalah harimaumu terus menerjang Arteria Dahlan hingga kini. Polemik soal ucapannya Kepala Kejaksaan Tinggi jangan berbahasa Sunda saat rapat kerja bersama Komisis III DPR beberapa waktu lalu. Walhasil membuat Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, angkat bicara atas polemik tersebut.
“Ucapan Arteria Dahlan tak mewakili partai. Kami ini sebagai partai tidak punya tradisi menjelekkan yang lain. Kita membangun tradisi untuk menghormati yang lain,” ujar Hasto tegas, Sabtu (22/1/2022).
“Apa yang dilakukan oleh Saudara Arteria yang bersangkutan sudah meminta maaf dan ini kan sebenarnya individu dia,” tambahnya lagi.
Hasto Kristiyanto menegaskan, bahwa PDIP menganut ideologi Pancasila berprinsip persatuan Indonesia dan berkebangsaan.
PDIP tidak pernah membeda-bedakan orang berdasarkan latar belakang suku, agama, dan status sosial. Ucapan dari Arteria tak menggambarkan perjuangan partai menghormati berbagai perbedaan.
“PDIP terus memperjuangkan prinsip Bhineka Tunggal Ika,” ujar Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Lebih lanjut, Hasto mengungkapkan, bahwa PDIP sudah memanggil Arteria Dahlan sekaligus memberikan sanksi peringatan berat.
“Partai memberikan sanksi kepada yang bersangkutan sanksi peringatan berat,” ungkapnya.
Arteria Dahlan Minta Maaf
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan mengaku, siap menerima sanksi dari PDI Perjuangan atas pernyataannya yang mempersoalkan adanya Kepala Kejaksaan Tinggi berbahasa Sunda dalam rapat bersama Komisi III DPR beberapa waktu lalu.
“Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP partai. Sebagai Kader partai saya siap menerima sanksi yang diberikan partai,” ucap Arteria Dahlan, Kamis (20/1/2022).
[table id=30 /]
Anggota Komisi II DPR itu juga menambahkan, bahwa tidak ada berpendapat menggunakan Bahasa Sunda itu kejahatan.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga masyarakat kepada tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh pemuda semua. Karena saya menganggap ya Orang Sunda itu bagian dari keluarga besar saya,” tuturnya.
“Saya mohon maaf atas pernyataan atau pertanyaan tersebut. Dan kami juga memastikan tidak ada niatan sedikitpun untuk merendahkan menyakiti hati keluarga kami yang bersuku Sunda,” tambahnya lagi. (Martin)