Free Porn
xbporn
Rabu, 25 Juni 2025
spot_img
spot_img
BerandaProPASPHC Unggulan Jadi Ikon Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan

PHC Unggulan Jadi Ikon Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan

Salah satu strategi marketing yang sangat dibutukan dalam memasarkan produk adalah mengetahui kebutuhan konsumen. Dalam hal ini bahan bangunan, sebagai kebutuhan pokok, merupakan produk bernilai yang kuantitas demandnya relatif terjaga. Hal ini juga yang dipahami Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Padang Sidempuan.

Adalah Pas Hebel Cor (PHC) yang dipilih sebagai produk untuk dibuat oleh para Warga Binaan Pemasyarakatan untuk kemudian dipasarkan secara umum. Hebel atau beton ringan areasi adalah material yang menyerupai beton yang diproduksi menggunakan mesin. Penggunan habel dalam proses pembuatan bangunan memiliki beberapa keunggulan yakni lebih kuat dan tahan lama, tahan api, tahan air, kedap suara, kedap air, hemat energi, efisien dan ekonomis, mudah pengerjaannya, ramah lingkungan serta anti jamur dan kutu.

Di Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan, PHC merupakan komoditi utama yang dikaryakan oleh 50-100 orang WBP setiap harinya. Menurut Kepala Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan, Indra Kesuma, PHC sebagai hasil karya dari program pembinaan Lapas diharapkan mampu menjadi bekal kemandirian bagi para WBP kelak.

“Kami coba mengarahkan WBP, serta salurkan bakat dan minat mereka untuk dikembangkan agar saat bebas punya bekal berwirausaha,” tutur Indra.

Wujud nyata kepedulian ini tidak sebatas menanamkan kemampuan membuat PHC dalam diri WBP, melainkan ada standar produk tertentu yang harus dipenuhi sebagai bukti komitmen mutu.

Indra bahkan mengungkapkan PHC hasil karya UD. Yahya Kreatif yang juga dalam proses pendaftaran  paten di Direktorat  Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI melalui Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara dan dikerjakan oleh WBP Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan ini sudah dipresentasikan pada studi kelayakan di Balai PU Jakarta dan Politeknik Medan dan menjadi produk unggulan yang layak digunakan untuk dunia konstruksi di Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) di setiap daerah.

Di awal pembinaan kemandirian, Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan menggandeng UD Yahya Kreatif sebagai penemu PHC, dan ditanda tangani MoU pada tanggal 5 Januari 2021. Dan pihak ketiga melakukan pelatihan untuk pengenalan alat, pemasangan, serta tapahan dalam pembuatan PHC. Adapun proses yang dilalui dalam produksi PHC meliputi pencampuran pasir dari sungai Batang Angkola dengan kerikil yang sudah dipecah (crushedstone).

Campuran tersebut lantas ditambah dengan semen lalu diaduk dengan alat pengaduk (Molen). Setelah proses pengadukan, canpuran kemudian dituangkan ke cetakan PHC yang sudah disiapkan. Setelah 24 jam, PHC akan dilepas dari cetakan dan direndam selama tujuh hari di bak perendaman. Kemudian diangkat dari bak dan disimpan di gudang.

“PHC produksi kami memiliki keunggulan efisien dalam pemakaian, Irit bahan (ekonomis), cepat dalam pengerjaan, mudah dalam perawatan / pemeliharaan, mutunya teruji serta akurat dalam Perhitungan. Saat ini PHC kami sudah dipromosikan oleh Dinas PU & Perkim, Perikanan, Irigasi se-sumatera utara serta oleh masyarakat umum sesuai dengan kebutuhan yang multiguna, papar Indra.

Untuk produksi satu buah PHC, dibutuhkan modal awal Rp12.800, sementara harga jual yang dipasarkan adalah Rp21.000. Sepanjang 2021 ini, Lapas menargetkan jumlah produksi sebanyak 400 ribu buah PHC, sehingga total biaya yang dikeluarkan adalah  Rp5,12 miliar. Sementara untuk total harga jual dari jumlah produksi tersebut adalah Rp8.4 Miliar, sehingga omset bersih yang akan diraih adalah Rp3,28 Miliar.

Sejauh ini, Indra dan semua tim Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan tengah gencar menggaungkan awareness masyarakat luas akan PHC karya WBP Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan tersebut melalui berbagai lini. Dan semua tim PHC Lapas lebih semangat lagi setelah disaksikan pembuatan PHC dan diresmikan oleh Kakanwil dan Kadivpas Sumut pada tanggal 29 April 2021.

“Kami sudah mempromosikan kepada para tamu-tamu Lapas dan Instansi lain yang berkunjung. Kami juga memasang banner promosi di lingkungan Lapas serta di website dan media sosial Lapas Padang Sidempuan. Tidak ketinggalan juga melalui Media Toba TV dan yang lainnya,” terangnya.

Ke depannya, Indra berharap selepas menjalani masa hukuman di Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan akan lahir wirausaha-wirausaha baru yang sudah siap dan memiliki kemampuan membuat PHC yang memadai. Angelina

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU