Sidoarjo-Over kapasitas sudah jadi persoalan lama bagu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di seluruh Indonesia. Alhasil, over kapasitas menimbulkan persoalan di dalam Lapas itu sendiri, seperti menurunnya tingkat pengawasan dan keamanan yang terjadi di dalam Lapas.
Akibatnya, tujuan awal dari Lapas, yaitu sebagai tempat membina narapidana malah memunculkan tingkat kejahatan baru di Lapas. Karena itulah, pada Senin (31/7/2023), Lapas Sidoarjo Kanwil Kemenkumham Jawa Timur (Jatim) memindahkan 63 warga binaan ke 3 Lapas yang berbeda.
Lapas yang jadi tujuan para warga binaan Lapas Sidoarjo disini adalah Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lamongan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pamekasan dan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Pamekasan.
63 warga binaan yang dilayar (dipindah) memiliki latar belakang berbagai kasus, tapi pada dasarnya mereka kebanyakan kasus narkoba, karena itu sebagaian besar mereka dilayar ke Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan.
Tri Wibawa selaku Kasi Administari Kamtib sempat menyampaikan bahwa pelayaran/pemindah seperti ini untuk mengurangi over kapasitas demi menjamin keamanan dan ketertiban di Lapas Sidoarjo.
Perlu diketahui sendiri bahwa kegiatan pelayaran sudah rutin dilaksankan di Lapas Sidoarjo ini, karena pada dasarnya jumlah warga binaannya sering lebih dari 1200 orang. Hal ini disampaikan Prayogo selaku Ka. KPLP Lapas Sidoarjo.
“Dengan penghuni yang sering mencapai angka 1200 lebih, akan sulit bagi kami mengawasi dan mengamankan jumlah yang terlampau banyak seperti ini, selain itu program pembinaan kemandirian juga bisa terhambat kalau jumlahnya terlalu banyak, makanya kami jalankan metode pelayaran seperti ini untuk mengatasi over kapasitas,” tutup Prayogo. (Magfi)
