Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Hal tersebut tentunya berlaku dalam berbagai hal, termasuk dalam bidang profesi. Apalagi bila profesi yang dirintis adalah bidang yang menuntut disiplin, kerja keras dan integritas tinggi. Ketekunan dalam mengabdi tentunya akan menemui banyak tantangan dan kendala. Ungkapan sebab akibat tersebut tampaknya tepat bila direlasikan dengan perjalanan karir Rorogo Zega. Pria yang kini menjabat sebagai Kepala Kejaksaaan Tinggi (Kejati) Maluku dikenal sebagai seorang jaksa yang gigih dalam bekerja.
Tidak hanya kerja keras, kompetensi dan tanggung jawab menjadi modal yang mengantar Rorogo Zega pada posisinya saat ini. Pria kelahiran Nias, 22 Mei 1962 ini bahkan berhasil meraih penghargaan dari Jaksa Agung Republik Indonesia (RI) sebagai predikat terbaik ranking 1 (satu) Kejaksaan Negeri Tipe A seluruh Indonesia dalam penyelesaian perkara korupsi tahun 2012 saat menjabat Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Ambon.
Namun menariknya, tidak banyak yang tahu latar belakang dibalik alasan Rorogo menjadi seorang jaksa. Dirinya berkisah cita-citanya menjadi jaksa karena alasan sederhana yaitu seragam dinas jaksa yang menurutnya berwibawa.
“Saya tertarik pada profesi Jaksa karena satu momen pada waktu saya duduk dibangku Sekolah Dasar. Saya pernah dipanggil untuk memberikan keterangan di Kantor Kejaksaan Negeri Gunungsitoli. Saat itu saya melihat Kepala Kejaksaan Negeri, Bapak Muller Saragih begitu gagah dan berwibawa dengan pakaian dinasnya. Sejak saat itulah saya tertarik dengan profesi ini,” kenang Rorogo Zega.
Berbekal ketertarikan unik tersebut, dirinya pun menyelesaikan pendidikan formal SD, SMP dan SLTA di Nias yang dilanjutkan dengan strata 1 di Universitas di Bandung. Riwayat jabatannya diisi dengan enam kali menjabat eselon III diantaranya Kajari Mentawai – Sumbar, Kajari Klungkung- Bali, Kajari Ambon- Maluku dan Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sumaetra Utara. Selain itu, Rorogo juga tercatat empat kali menjabat eselon II antara lain Wakil Kajati Bengkulu, Wakil Kajati Kalimantan Barat dan kini sebagai Kajati Maluku.
Per maret 2021 ini, genap tujuh bulan Rorogo Zega menempati jabatan Kajati Maluku. Beberapa program regular sesuai rencana kerja tahunan Kejaksaan RI dan Kejaksaan Tinggi Maluku. serta kunjungan kerja sudah dilakukannya secara berkala. Zega bertanggung jawab melaksanakan pengendalian, kebijakan dan membina aparatur kejaksaan di wilayah kejaksaan tinggi.Selain itu, dirinya juga berperan dalam melaksanakan kebijakan penegakan hukum preventif dan represif serta tindakan hukum.
Tugas lain yang juga tidak kalah penting adalah melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga negara, instansi pemerintah, BUMN, BUMD dan organisasi lainnya diwilayah hukum kejaksaan tinggi. Di sisi lain, digitalisasi pun menjadi agenda penting Zega dalam mewujudkan zona integritas menuju WBK dan WBBM.
Mencari Solusi dalam Keterbatasan
Sejauh ini, menurutnya salah satu kendala dalam penyelesaian tindak pidana korupsi di Kejati Maluku adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang memadai sehingga kinerja penanganannya menjadi terhambat. Letak Maluku sebagai provinsi kepulauan juga menjadi tantangan tersendiri dalam hal kecepatan penyelesaian aduan/keluhan karena hambatan akses transportasi udara dan laut yang membutuhkan waktu lama dan biaya besar. Menyiasati hal tersebut, Zega memilih fokus terhadap kasus-kasus yang memberi pengaruh sehingga penanganannya bisa efektif. Dirinya juga membiasakan menyusun rencana kerja agar menyesuaikan ekspektasi dengan kemampuan yang ada.
“Kinerja Kejaksaan Tinggi Maluku sudah berjalan sebagaimana mestinya dan prestasi yang diraih adalah penyelesaian perkara tindak pidana korupsi big fish yang merugikan negara ratusan miliar diantaranya perkara korupsi di Bank Maluku. Saya berusaha melakukan penyelesaian menggunakan skala prioritas pada perkara-perkara besar dan menyangkut hajat hidup orang banyak serta yang menarik perhatian masyarakat lokal dan nasional,” katanya.
Di luar pekerjaan, alasan yang membuat pria berkaca mata ini kerasan memimpin Kejati Maluku adalah kekayaan dan pesona alam tempatnya mengabdi saat ini. “Kepulauan Maluku yang sangat indah dan eksotik. Inilah yang sangat berkesan bagi saya karena menambah wawasan serta menyadarkan saya bahwa Indonesia begitu luas dan indah,” ujarnya.

Sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku, Zega membawahi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi, para Asiten yang berjumlah tujuh orang serta sembilan Kepala Kejaksaan Negri. Kejaksaan Tinggi Maluku memiliki 150 pegawai, sementara keseluruhan pegawai dengan kejaksaan Negeri berjumlah sebanyak 450 orang. Dalam memimpin sekaligus menahkodai anak buahnya, Zega berupaya selalu melakukan yang terbaik sebagai teladan bagi timnya. Berbekal kesuksesan sebelumnya di Kejari Ambon, Zega pun bertekad mengulang pencapaian serupa untuk Kajati Maluku predikat terbaik dalam penyelesaian kasus korupsi.
“Saya harus menjadi role model yang baik dalam segala aspek. Salah satunya dengan menyesuaikan ucapan dan perbuatan sebagai bentuk integritas. Tidak masalah seberapa lambat kamu berjalan asalkan kamu tidak berhenti. Do the best to get the best!,” lanjutnya.
Meskipun menempati posisi membanggakan di Kejati Maluku, Zega dikenal sebagai sosok yang sederhana. Gaya hidupnya jauh dari kesan mewah dan berlebihan. Hal ini bisa dilihat dari pilihan olahraga yang digemarinya. Ketimbang rekan sejawat yang gemar bermain golf, ayah dua putri ini lebih suka olahraga tepok bulu yang merakyat.
“Hobi saya olahraga Bulutangkis. Saya tidak memilih bermain golf, itu (Golf) merupakan jenis olahraga yang menurut saya dimainkan oleh para pejabat dan berduit, tetapi tidak mengeluarkan banyak keringat. Oleh karena itu, saya putuskan untuk memilih jenis olahraaga dengan biaya sedikit dan menghasilkan keringat yang banyak,” tandas Rorogo Zega. (Angelina)