Free Porn
xbporn
Selasa, 11 Maret 2025
spot_img
spot_img
BerandaSosokJulius Barus, SE.,M.H: Memimpin dengan Melayani Bukannya Dilayani

Julius Barus, SE.,M.H: Memimpin dengan Melayani Bukannya Dilayani

KEPEMIMPINAN adalah kemampuan seseorang dalam memengaruhi orang lain yang umumnya melalui motivasi untuk bekerja sesuai dengan tujuan dan sasaran yang berlaku. Dalam menjalankan perannya, seorang pemimpin akan berhadapan dengan segala macam karakter, perilaku dan tingkat kematangan kepribadian bawahannya. Oleh sebab itu, gaya kepemimpinan yang dilakukan akan sangat mempengaruhi bagaimana perilaku karyawan/bawahan tersebut bekerja untuk sampai menuju goals atau tujuan-tujuan yang sudah dibuat.

Julius Barus, SE.,M.H yang menjabat sebagai Kepala Rutan Kelas IIB Rengat, Riau, pun memiliki filosofi tersendiri yang diyakininya dalam menjalani profesinya. Bagi Julius makna menjadi pemimpin adalah dengan melayani (servant leadership) yang mengutamakan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi  orang-orang yang dipimpinnya (petugas, WBP dan masyarakat) di atas dirinya.

“Saya ingin mengabdi pada Negera khususnya di Kementerian Hukum dan HAM RI di bidang Pemasyarakatan dengan tujuan memberikan pelayanan yang prima bagi seluruh masyarakat, WBP sesuai dengan tujuan pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM. melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai Passion berlandaskan ingin Melayani bukan untuk dilayani, ungkap Julius.

Sebelum menempati posisi sebagai Karutan Kelas IIB Rengat saat ini, Julius mengawali karir di Rutan Kelas I Medan selama 22 tahun lamanya di berbagai jabatan. Penjaga Tahanan/Narapidana (2000-2011), Pengolah data Narapidana (2011-2012), Staf Kesatuan Pengamanan pada tanggal (2012-2019), Kepala Subseksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan (2019-2022).

Di petengahan 2022, Julius dipindahtugaskan ke Lapas Kelas IIA Pancur Batu sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha. Kemudian berpindah kembali ke Lapas Kelas III Pangururan menempati posisi Kepala Lapas, hingga akhirnya di Desember 2022 didapuk menjadi Kepala Rutan Kelas IIB Rengat, Kanwil Kemenkumham Riau.

Wujud nyata implementasi melayani dalam memimpin dilakukan pria kelahiran Tanah Karo, 30 Juli 1978 ini dengan memfasilitasi para WBP di Rutan Kelas IIB Rengat lewat beragam program pembinaan kemandirian yang menarik. Sederet program pembinaan tersebut yakni melukis di media kanvas, pembuatan miniatur dari batok kelapa, pembuatan miniatur mobil dan Kapal dari kayu triplek serta miniatur gelas dari bambu. Pembinaan berkonsep daur ulang juga diwujudkan yakni produksi hiasan dinding dari plastik barang bekas dan tikar serta keranjang dari tali straping band. Dari sektor perikanan, budidaya ikan tawar dilakukan dan berhasil menghasilkan ikan tawar yakni ikan patin, ikan mas,ikan nila dan ikan mujahir.

Untuk program pembinaan kepribadian, Rutan Kelas IIB Rengat menyediakan pembinaan sesuai agama yang dianut para WBP, Sekolah Kejar Paket A,B,C, Pendidikan Kepanduan Pramuka dan Pelatihan Hafiz Alquran.

Melalui program-program pembinaan kemandirian dan kepribadian tersebut, kami ingin para pelanggar hukum menjadi manusia yang punya bekal keterampilan dan berakhlak mulia sehingga setelah habis menjalani pidananya dapat di terima kembali oleh masyarakat. Mereka berimajinasi dan berkreasi dalam menciptakan kreatifitas karya-karya WBP, tuturnya.

Meski demikian diakui Julius keragaman program pembinaan kemandirian dan kepribadian tersebut kerap kali berbenturan dengan jumlah SDM yang terbatas. Rutan Kelas IIB Rengat saat ini memiliki 57 orang pegawai yang terdiri dari : 3 orang pejabat Strukural, 1 JFT ( dokter ), 30 orang Penjaga Tahanan dan 22 orang Staf Kantor.

Namun dirinya tetap gigih mengajak seluruh jajaran petugas untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para WBP dan masyarakat. Semangat dan komitmen Julius dalam melayani tak lepas dari dukungan keluarga. Motivasi dari istri serta kelima orang anaknya menjadi motornya dalam mengabdi.

“Seluruh keluarga tetap memberikan dukungan dan motivasi besar untuk menjadi pemimpin yang benar dan menjadi contoh kepada bawahan sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima kepada WBP dan masyarakat, ujarnya.

Di waktu luang, Julius pun kerap menghabiskan waktu bersama keluarga tersayang dengan melakukan aktivitas yang digemarinya. Bidang seni yakni cipta lagu dan musik dipilihnya sebagai pelepas penat. Bagi Julius melalui seni musik dan lagu dirinya bisa membangun komunikasi yang baik dengan istri dan anak. (Put)

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU