Free Porn
xbporn
Senin, 4 Agustus 2025
spot_img
spot_img
BerandaLifestyleEksal Rohadi, Bermusik Sebagai Penunjang Kinerja

Eksal Rohadi, Bermusik Sebagai Penunjang Kinerja

Apa yang terjadi bila dunia tanpa musik? Pasti yang terbayang dalam benak kita adalah hampa, suram dan membosankan. Terang saja, dalam keseharian manusia, musik telah menjadi objek pelengkap hidup, bahkan telah menjelma sebagai elemen penting yang tidak mungkin dilupakan. Harmonisasi yang indah dalam musik sering digunakan sebagai sugesti untuk merelaksasi serta menstimulasi pikiran.

Musik juga memiliki banyak manfaat, mulai dari fungsi terapeutik (menyembuhkan), meningkatkan intelegensi lewat rangsangan ritmis, meningkatkan fungsi kerja otak, mencegah kepikunan, mengubah suasana hati dan kondisi emosi serta alat komunikasi. Dalam berelasi dengan orang lain, musik juga kerap digunakan sebagai pencair suasana.

Berdasarkan segudang manfaat tersebut, tidak heran banyak orang yang menjadikan musik sebagai hobinya. Salah satunya adalah Eksal Rohadi, Pelaksana pada Sektretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI (Kemenkumham). Pria kelahiran Pati 14 Februari 1995 sudah menjadikan musik sebagai pengiring perjalanan hidup dan karirnya.

Kesibukan bekerja dengan aktivitas tinggi memerlukan pikiran serta tenaga fisik ekstra yang biasanya membuat lelah. “Di sela kepadatan kerja tersebut, saya harus melakukan kegiatan yang bisa menghilangkan penat dalam keseharian. Yaaap.. jawabannya adalah musik,” ujarnya.

Eksal telah menggeluti musik sejak di bangku sekolah dasar. Dirinya memilih drum sebagai jenis alat musik yang ditekuni. Eksal bahkan pernah mengikuti kursus alat musik drum dari kelas 3-6 SD, yang kemudian dilanjutkan dengan belajar otodidak. Meski demikian ia mengaku tidak ada dorongan tertentu dari orang terdekat yang membuatnya mencintai alat musik drum.

“Awalnya tidak ada inspirasi dari orang lain atau keluarga tertentu, karena bagi saya bermain musik adalah suatu kemampuan atau keahlian yang diberikan oleh Allah SWT, harus disyukuri dan kembangkan. Setiap orang pasti bisa bermusik asalkan mau belajar,” ujarnya.

Kata Eksal lagi, memilih alat musik drum karena membutuhkan koordinasi otak kanan dan otak kiri untuk memainnya. Seketika penat dan stres yang ada di otak dapat dikeluarkan melalui pukulan di alat drum.

Memasuki masa remaja di SMPN 4 Pati & SMAN 3 Pati, kemampuan bermusik Eksal kian bertambah. Bersama kawan-kawan sebaya, Sarjana Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi ini mulai aktif mengikuti berbagai festival musik di beberapa daerah serta serenade kemerdekaan pada 2008 silam.

“Untuk genre musik saya lebih cenderung ke pop dan ska. Kedua genre tersebut banyak dikenal awam dan lebih enak untuk di dengarkan. Saat memainkan alat musik, menurut saya ada baiknya juga bila orang yang mendengarkan tahu tentang musik tersebut,” papar Eksal.

Kini, di tengah kesibukannya sebagai Pelaksana pada Sektretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI, Eksal selalu berusaha meluangkan waktu untuk sekedar mendengarkan musik. Biasanya, hobinya ini dilakukan setelah pulang kerja atau saat akhir pekan. Namun masa pandemi seperti saat ini membuatnya lebih rutin bermusik agar imun tubuh meningkat.

“Musik adalah salah satu seni yang dapat kita liat, dengar dan memainkannya. Ketika bermain musik, ada sesuatu yang bisa saya lepaskan disitu. Seperti penat, stres dan lain sebagainya. Tentunya bermain musik membuat saya senang, selalu happy dan semakin semangat untuk bekerja keesokan harinya,” ujarnya.

Eksal menjadikan hobi bermusiknya sebagai pelengkap agar hidupnya lebih seimbang. Walaupun demikian, ia sadar betul tetap harus disiplin dalam membagi waktu antara pekerjaan, keluarga dan hobi. Tetap ada skala prioritas yang diberlakukan agar tidak saling berbenturan.

“Ini (bermusik) bukan profesi melainkan sekedar hobi. Namun, hobi tersebut harus dijadikan sebagai penunjang kinerja dalam bekerja,” tandas Eksal. (Angelina)

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU