Jakarta-Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memantau banyaknya oknum petugas imigrasi meloloskan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal berangkat ke luar negeri. Salah satunya adalah Tenaga Kerja Wanita atau TKW.
“BP2MI sudah mencium aroma kejahatan yang dilakukan para penjahat berseragam. Dua bandara melalui Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Juanda tempat pengiriman TKW ilegal,” ungkap Ketua BP2MI, Benny Rhamdani, Rabu (24/3/2021).
“Saya sudah informasi dan datanya dan di dua bandara itu yang kerap dijadikan untuk pengiriman tenaga kerja ilegal,” tambahnya lagi.
Benny mengungkapkan, bahwa oknum petugas berseragam itulah yang membuat pengiriman TKW masih terus terjadi. Oknum petugas berseragam itu juga memasang tarif agar bisa meloloskan tenaga kerja berangkat.
“Satu orang dibanderol Rp 2 juta,” ungkapnya.
“Datanya sedang saya kumpulkan, dalam waktu dekat saya akan laporkan temuan ini ke Bapak Presiden. Karena di tengah moraturium, masih ada saja oknum yang bermain,” tambahnya lagi.
Selain oknum petugas imigrasi, masih banyak oknum berseragam terlibat dalam penjualan manusia ke luar negeri ini.
Mulai dari polisi, TNI, oknum Kementerian Tenaga Kerja, hingga oknum di kedutaan besar yang membuat bisnis ini masih berjalan lancar.
“Jadi semua terlibat untuk melegalkan bisnis ini, di titik akhir itu ada di oknum Imigrasi yang memudahkan mereka berangkat dari bandara,” tuturnya.
Atas temuan BP2MI, Benny mengaku akan berjuang untuk melindungi pekerja migran Indonesia yang dijual. BP2MI akan terus berhadapan dengan mafia besar dan yakin BP2MI mendapat dukungan dari negara menyelamatkan anak bangsa yang dijual.
“Saya Ketua BP2MI tidak akan peduli dengan yang membekingi mereka. Sehingga saya minta mereka yang memiliki atribut kekuasaan segera stop perdagangan keberangkatan orang,” ujarnya tegas.
“Semua harus tunduk dengan merah putih, ini bisnis kotor untuk mendapatkan uang besar dan cepat yang selama ini dilakukan para oknum,” tambahnya lagi. (Juan)
