Jakarta – Klinik kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah telah melayani 26 pasien sejak 11-13 Mei 2024. Rinciannya, 13 kunjungan pasien ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), 7 kunjungan pasien ke poliklinik, dan 6 pasien rawat inap.
Pasien pertama yang datang untuk mendapatkan layanan kesehatan adalah pekerja di KKHI Madinah dengan keluhan sesak nafas sehingga harus mendapatkan perawatan di Ruang High Care Unit (HCU). Pasien berikutnya adalah jemaah haji dari kloter Batam Hang Nadim (BTH) 10 yang sempat dirawat di Ruang HCU tetapi kemudian dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi (RSAS) karena mengalami penurunan kesadaran dan perburukan.
“Pasien tidak mengalami kritis hipertensi karena tekanan darah hanya 150. Penyebabnya, menahan pipis, kemudian jadi darah tinggi. Karena menahan nyeri juga ada kecenderungan ke arah pembengkakan prostat dan itu perlu penanganan lebih lanjut karena di sini hanya bisa dibantu untuk dipasang kateter urine. Lebih baik mencegah dehidrasi, dan jangan takut untuk minum, karena buang air kecil adalah penanda bahwa kita tidak dehidrasi, minum air setiap satu jam sebanyak 200 ml, atau satu gelas,” kata penanggung jawab medis dr. Adhita Kartyanto, Sp. PD.
Dirinya menambahkan, masyarakat tidak perlu menghindari minum karena takut buang air kecil karena ada banyak toilet di tanah suci. Menurut Kepala KKHI Madinah dr. Karmidjono, banyak jemaah haji yang enggan minum air putih selama perjalanan dari Indonesia ke Arab Saudi. Selain itu, banyak jemaah haji yang menahan buang air kecil karena tidak tahu cara penggunaan toilet di pesawat. (Ina)