Jakarta-PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) justru mencatat progres double digit pada 2022.
Pertumbuhan positif tersebut tercermin lewat total pendapatan premi dari bisnis baru (weighted) yang mengalami kenaikan sebesar 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, kedua perusahaan tersebut mengantongi total pendapatan premi & kontribusi sebesar lebih dari Rp22 triliun, total aset lebih dari Rp67 triliun, dan total aset investasi lebih dari Rp61 triliun.
Dengan angka tersebut, PT Prudential tercatat sebagai perusahaan yang memiliki ketiga substansi terbesar di atas sejauh ini di industri.
Lebih lanjut sepanjang 2022, total klaim dan manfaat yang dikucurkan Prudential Indonesia ialah sebesar Rp16,6 triliun atau sekitar Rp45 miliar per hari. Sementara Prudential Syariah memberikan pembayaran klaim sebesar Rp1,7 triliun, di mana terdiri atas Rp1 triliun untuk Klaim Dana Tabarru’ dan Rp0,7 triliun untuk Klaim Manfaat Investasi.
“Tenaga pemasar memiliki peran yang semakin penting sebagai ujung tombak perusahaan dalam melayani nasabah. Profesionalisme dan kualitas mereka, terus kami perkuat dengan berbagai pelatihan yang jumlahnya mencapai 30 jam per tahun untuk setiap tenaga pemasar. Dengan mempertahankan kualitas ini, Prudential Indonesia berhasil meraih urutan pertama dalam keanggotaan Million Dollar Round Table (MDRT) Indonesia dengan 980 tenaga pemasar profesional,” ungkap Michellina Laksmi Triwardhany (Dhany), President Director Prudential Indonesia di hadapan wartawan via video telekonferensi dalam konferensi pers, Rabu (10/5/2023).
Selain hal tersebut, progres positif yang diukir Prudential Indonesia dan Prudential Syariah di 2022 juga tidak terlepas dari peningkatan kesehatan perusahaan. Di mana tercermin dari tingkat solvabilitas (Risk Based Capital/RBC) Prudential Indonesia sebesar 520%, tingkat solvabilitas Prudential Syariah dari Dana Tabarru’ sebesar 249%, tingkat solvabilitas Prudential Syariah dari Dana Perusahaan mencapai 2.809%, dan seluruh tingkatan solvabilitas kedua perusahaan yang jauh di atas ketentuan regulator yakni 120%.
President Director Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar menambahkan bahwa pasca spin off-nya pada April 2022 kemarin, Prudential Syariah bahkan telah dipercaya mengelola kontribusi bruto lebih dari Rp2,3 triliun dan total aset hingga Rp6,7 triliun.
“Dengan menjalankan tiga strategi utama: inovasi, kolaborasi dan digitalisasi, kami semakin yakin melangkah serta mendukung salah satu fokus pemerintah, menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia,” ucapnya. (Faj)
