SEBAGAI seorang pemimpin, penting untuk memiliki kapabilitas dan kecakapan diri. Tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan juga sebagai contoh bagi tim yang dipimpin.
Tanggung jawab ini disadari betul oleh Kepala Lapas Kelas IIA Madiun Ardian Nova Christiawan sejak awal meniti karir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang pemasyarakatan Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
“Sebagai pemimpin, strategi saya adalah menerapkan tata nilai kemenkumham PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif) kepada diri sendiri. Ketika saya sebagai role model mampu untuk menerapkan tata nilai PASTI, maka cepat atau lambat tim saya pun juga akan tertular untuk menerapkan tata nilai PASTI dalam bekerja,” ujar pria yang akrab disapa Nova ini.
Setelah lulus dari Akademi Ilmu Pemasyarakatan tahun 2001, Nova langsung ditugaskan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banjarmasin dan lanjut dipindahkan ke Rumah tahanan (Rutan) Salemba.
Pada 2012-2016 pria kelahiran Surakarta, 7 November 1979 ini didapuk menjadi Kepala Pengamanan di Lapas Klaten. Di 2016, Nova dipercaya sebagai Kepala Pengamanan di Rumah Tahanan (Rutan) I Surabaya. Tidak lama berselang (2017), dirinya kembali digeser ke Ibukota Jakarta untuk menempati Kepala Seksi Bimbingan Napi/Anak didik di Lapas Narkotika Jakarta.
Pada 2018, Nova dipindahtugaskan ke Kementerian Hukum dan HAM RI dengan jabatan Kepala Bagian (Kabag) Protokol dan Pengamanan pada Biro Umum Kemenkumham RI. Selanjutnya secara berturut kembali menjadi Kalapas yakni di Lapas Kelas IIA Cibining (2019) dan di Lapas Kelas IIA Madiun (2022-sekarang).
“ASN di Kemenkumham khususnya pada Lapas, mempunyai daya tarik tersendiri. Saya bisa berbuat dan bermanfaat untuk warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang sedang menjalani pidana. Sebagian besar yang dikerjakan adalah melayani mereka yang notabene sedang dalam masa kesusahan dan membutuhkan pelayanan dari kami,” papar Nova soal latarbelakang ketertarikan pada profesi yang dijalani.
Sejauh ini sebagai Kalapas, dalam kesehariannya Nova berkomitmen untuk terus membangunan ZI di tengah pro dan kontra terhadap perubahan mind set dan culture set. Khusus di awal tahun 2023, agenda utama adalah persiapan untuk turut mensukseskan pemilu 2024. Menurut Nova, saat ini di Lapas kelas IIA Madiun terdapat 515 WBP dan semuanya telah memiliki NIK.
Sosok Family Man Religius
Selain dedikasi optimal pada pekerjaan, Nova juga dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan istri dan tiga orang anaknya. Bagi peraih gelar Master Ilmu Sains dari Universitas Indonesia ini, keluarga adalah motivasi utamanya dama hidup dan berkarya. Meskipun istri dan anaknya tinggal berjauhan di Solo, sementara dirinya di Madiun.
“Istri dan anak anak sangat mendukung sekali dalam pelaksanaan tugas saya, terlebih lagi pada saat menjabat sebagai Kabag Propam. Saat itu anak saya mengalami patah di lengan kirinya dan istri saya sendirian mengurus serta mengantar anak ke rumah sakit untuk kontrol. Sesampainya dirumah sakit masih diuji kesabarannya karena mendapatkan pelayanan yang kurang mengenakan. Semuanya istri saya lakukan sendiri karena saat di Nias. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan dan berterimakasih untuk dukungan keluarga,” papar Nova.
Di waktu luang pemilik motto ‘Lakukan Semua untuk Tuhan dan Jangan Pernah Mengharapkan Apresiasi ataupun Pujian dari manusia’ ini gemar berolahraga tenis.
“Untuk melepas penat biasanya sy pergi ke lapangan bermain tenis, karena di sana bisa teriak teriak dan tertawa lepas. Selain itu, saya bisa bermain tenis bersama rekan antar instansi, pungkasnya. (Angelina)