Palembang-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau Rumah Tahanan Negara (Rutan) selain pembinaan kemandirian, diberikan juga pembinaan kepribadian kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Pembinaan kepribadian adalah proses pembinaan warga binaan dengan cara kegiatan siraman rohani yang berkaitan langsung dengan keagamaan dan spiritual warga binaan. Pembinaan kepribadian ini bertujuan agar para warga binaan bisa tidak mengulangi kesalahan atau tindakan kejahatan lainya yang menyebabkan mereka terjerumus ke dalam dunia kehidupan kriminal (life of crime). Lapas atau Rutan dalam hal ini berperan penting dalam pengadaan pembinaan kepribadian demi tercapainya tujuan tersebut.
Rutan Kelas I Palembang, Unit Pelaksana Teknis Dibawah Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah Sumatera Selatan contohnya. Melalui program Tahfidz Alquran, rutan yang kerap disebut Rutan Pakjo ini membuktikan komitmen nyatanya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada WBP dan masyarakat.
Program Tahfidz Alquran tersebut merupakan pemenuhan kebutuhan tahanan untuk beribadah dan pembinaan kerohanian yang merupakan dasar penting dalam pola pembinaan kepribadian. Pembinaan kerohanian di Rutan Pakjo ini mendasari pola pembinaan lainnya.
Tahfidz artinya menghafal dan dapat diartikan sebagai proses pengulangan suatu pelajaran, baik dengan membaca, maupun mendengar. Definisi tahfizh atau tahfidz Al-Quran adalah proses menghafal Alquran baik dengan cara membaca maupun mendengarkannya secara berulang-ulang sampai hafal sehingga setiap ayat mampu dibaca tanpa melihat mushaf. Penulisan dalam bahasa Indonesia tahfidz Quran adalah sama seperti tahfizh Al-Quran atau bahkan sekarang ditulis Tahfidz Quran.
Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan I Palembang Ari Ismanto menngungkapkan, saat ini di Rumah Tahfidz At-taubah Rutan Kelas I Palembang terdapat 53 Santri Tahfidz.
“Sebagian besar santri sudah menghafal lebih dari 1 juz dan bahkan sudah ada yang telah menghafal 5 juz. hal ini menjadi suatu kebanggaan bagi mereka,” ujar Ari.
Rumah Tahfiz sudah berdiri selama 3 Tahun di Rutan Kelas I Palembang, beberapa santri sudah menghafal sejak rumah tahfiz berdiri. Santri Tahfidz menjalani masa pidana 1-6 tahun. Dalam pelaksanaan Program Tahfidz Al-Quran, Rutan Pakjo bekerja sama dengan Yayasan Rumah Tahfidz Indonesia Palembang yang berdomisili di Palembang. Ustad Abdul Rojak menjadi salah satu tenaga pengajar yang turut memberikan binaan kepada santri tahfidz. Kegiatan Santri Tahfiz Alquran meliputi; Hafalan Al-quran, Murajaah (menghafal kembali hapalan yang sudah dihafalkan), Murotal AL-quran, belajar mengajar, Qoriah dan giat lain yang menyesuaikan hari-hari besar islam.
Contoh giat berkaitan dengan hari raya islam adalah pada saat Isra Miraj 1443 H, pada Kamis 3 Maret 2022 lalu. Momen bertema Menumbuhkan cinta Al-Quran menuju Insan yang Berakhlaqul Karimah” ini diikuti oleh 20 orang santri dengan jumlah hapalan terdiri dari Hapalan 1 Juz sebanyak 6 orang. Hapalan 2 Juz sebanyak 6 orang. Hapalan 3 Juz sebanyak 3 orang. Hapalan 4 Juz sebanyak 3 orang. Hapalan 5 Juz sebanyak 1 orang dan Hapalan 15 Juz sebanyak 1 orang. Kegiatan ini menghadirkan penceramah Al Habib Muhammad Bin Agil Babud.
Salah seorang seorang santri, Mulyadi mengaku berhasil menghafal 5 juz selama ia berada di Rumah Tahfidz ini. Mulyadi juga menyampaikan ia menghafal Alqoran guna mendekatkan diri kepada Tuhan agar dapat menuntun dirinya menuju jalan kebaikan dan tidak akan mengulangi perbuatnya lagi. (Angelina)
