Wonosari-Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard Silitonga meresmikan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta, Jumat (9/4/2021).
Reynhard Silitonga menuturkan, bahwa tempat ini lebih representatif untuk pelaksanaan proses pembinaan dan penguatan mental Warga Binaan Pemasyarakatan khusus perempuan.
“Dengan demikian, Lapas Perempuan Kelas IIB yang tadinya berbagi tempat dengan Lapas Kelas IIA Yogyakarta kini telah memiliki gedung pembinaan dan perkantoran sendiri di Wonosari,” tuturnya.
Tak ayal, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIB Yogyakarta di Wonosari, sebagai Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan paling lengkap di antara kabupaten atau kota lainnya di wilayah D.I.Yogyakarta. Sebab memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap.
Reynhard Silitonga berharap dapat mengoptimalisasikan pembinaan kepribadian maupun kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perempuan.
“Baik dari segi mental, psikologi, dan keterampilan ditunjang dengan fasilitas yang ada di gedung baru ini,” harapannya.
“Saya berharap juga pemenuhan hak-hak WBP perempuan dapat terpenuhi mengingat ada kebutuhan-kebutuhan khusus yang harus dipenuhi untuk narapidana dan tahanan perempuan,” sambungnya lagi.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Aji Sunaryanta, menyambut baik dibangun dan diresmikannya Lapas Perempuan Yogyakarta di Kabupaten Gunungkidul. Dia berharap Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta di Kabupaten Gunungkidul memberikan kontribusi terbaik dalam hal pelayanan terhadap masyarakat.
“Semoga Lapas Perempuan Yogyakarta di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul menjadi media transformasi narapidana perempuan menjadi manusia yang lebih baik,” ujarnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia D.I. Yogyakarta, Budi Argap Situngkir menambahkan, bahwa dibangunnya Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta diharapkan menjawab semua kebutuhan sarana dan prasarana pembinaan kepada WBP perempuan di Wonosari.
Sebab tempat pembinaan WBP Perempuan sebelumnya masih berbagi tempat dengan Lapas Kelas IIA Yogyakarta.
“Kini sebanyak 115 WBP perempuan telah dipindahkan sejak tanggal 10 Maret 2021 ke Lapas Perempuan yang baru sekaligus mulai dioperasionalkan dan puncaknya hari ini diresmikan Direktur Jenderal Pemasyarakatan,” ucap Budi Argap Situngkir. (Yaman)