Jakarta-Tersiar kabar ditemukan dua Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yang tinggal selama dua tahun di Rumah Sakit Pengayoman. Selain itu, juga ditemukan sebanyak dua puluh tiga telepon genggam atau handphone di kamar kepala Rumah Sakit Pengayoman.
Kabar tersebut diterima dari integritasnews.com dari sumber internal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), pada Senin (22/3/2021).
Menurut sumber internal Kemenkumham, WBP yang tinggal selama 2 tahun di Rumah Sakit Pengayoman adalah WBP kiriman dari Gunung Sindur.
Lebih lanjut, jajaran dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sudah melakukan inspeksi mendadak atau sidak pada Jumat 19 Maret kemarin.
“Disidak oleh Direktur Kesehatan dan Perawatan Narapidana Tahanan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan,” ungkap sumber internal Kemenkumham.
Tidak berhenti di situ saja, Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan melengkapi berkas-berkas hasil sidak. Selanjutnya dari Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, Ibnu Chuldun juga melakukan sidak ke Rumah Sakit Pengayoman.
Menurut sumber internal Kemenkumham, Ibnu Chuldun mengecek atas kebenaran kabar ditemukan dua WBP, yang tinggal selama dua tahun di Rumah Sakit Pengayoman, pada Sabtu 20 Maret kemarin.
“Diproseslah itu barang,” ucap sumber internal Kemenkumham.
Sementara itu, integritasnews.com ketika mengkonfirmasi ke Kepala Sub Bagian Humas Reformasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, Boyke Eka Nugraha menerangkan, bahwa masih harus berkoordinasi dengan jajaran Rumah Sakit Pengayoman atas kabar disampaikan integritasnews.com.
“Kami koordinasi ya mbak informasi tersebut. Akan kami tindaklanjuti kebenaranya info tersebut. Terima kasih atas informasinya,” jawabannya lewat aplikasi whatsapp.
Sedangkan, menurut Kepala Bagian Humas Ditjen Pemasyarakatan, Rika Aprianti. Kabar ditemukan dua WBP yang tinggal selama dua tahun di Rumah Sakit Pengayoman. Rika Aprianti memastikan WBP atau narapidana di Rumah Sakit Pengayoman sesuai prosedural.
“Semua narapidana yang berada di RS Pengayoman berdasarkan hasil rekomendasi dan surat keterangan dari dokter,” jawabnya singkat kepada integritasnews.com lewat aplikasi whatsapp. (Citra)
