Jakarta-Anggota Komisi XIII DPR RI Yasonna Laoly menilai perlu adanya ketegasan dalam pemindahan bandar narkoba ke Lapas Nusakambangan. Sebab, akan banyak intervensi dari pihak-pihak tertentu agar pemindahan tersebut tidak dilakukan.
Dalam rapat kerja bersama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto dan Wakilnya Silmy Karim, Selasa (5/11/2024,Yasonna mengungkapkan bahwa banyak bandar narkoba yang mencoba menghindari pemindahan ini melalui berbagai cara.
Menurutnya, penempatan bandar di Lapas Nusakambangan, yang dikenal sebagai penjara dengan keamanan maksimum untuk napi berat, dapat menjadi solusi untuk menekan peredaran narkoba di lapas.
“Kalau ada ide untuk pemindahan, Pak Menteri, banyak yang kasak-kusuk di sini, supaya dia (bandar) jangan dipindah. Dibutuhkan suatu ketegasan,” ujarnya, sembari mendukung program pemberantasan narkoba di bawah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Oleh karena itu, dia mendorong agar ada kebijakan yang tegas terhadap bandar narkoba. Kata dia, bandar narkoba seharusnya di tempatkan di lapas Nusakambangan.
Yasonna mengatakan, usul tersebut sebetulnya sudah diwacanakan sejak dirinya masih menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) pada pemerintahan sebelumnya.
“Saya ingin menyampaikan informasi Pak menteri, beberapa hasil keputusan ratas Presiden Jokowi mengundang dari Polri, TNI, BNN soal penanganan narkoba. Diputuskan dalam ratas waktu itu, saya mengusulkan pemindahan bandar narkoba ke Nusakambangan,” imbuh Yasonna yang pernah menjabat Menkumham dua periode di era Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, ia juga mendukung 13 program prioritas dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang salah satu program utamanya adalah memberantas peredaran narkoba. (Sal)
