Jakarta-Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM Dr. Sucipto, SH, MH, M.Kn meminta jajarannya untuk senantiasa berkinerja tinggi, menjaga integritas, dan menjunjung budaya antikorupsi serta berprestasi dalam mewujudkan 4 program unggulan DJKI tahun 2023.
“Ada 4 program besar DJKI yang sudah diluncurkan Menkumham, Pak Yasonna Laoly. Maka saya mengajak semuanya untuk berkomitmen menjadi individu berkualitas Ditjen KI dan hindari sikap tidak baik,” kata Sucipto saat memberikan Pegawai Sekretariat DJKI dalam rapat jajaran struktural di Lingkungan Sekretariat DJKI, Senin (19/12/2022).
Dia memaparkan, empat program unggulan tersebut. Pertama, meningkatkan permohonan KI sebesar 17 persen di tahun 2023; kedua, meningkatkan jumlah hak kekayaan intelektual (HKI) nasional yang dilindungi sebesar 8 (delapan) persen; ketiga, penyelesaian permohonan HKI; dan menyelesaikan penanganan aduan pelanggaran HKI.
Dari 4 (empat) besar program tersebut, DJKI kemudian mengembangkannya menjadi kebijakan strategis yang akan diaplikasikan kepada masyarakat dengan tepat sasaran.
Seperti pada program meningkatkan permohonan KI sebesar 17 persen di tahun 2023, DJKI menurunkan 4 (tiga) program. Pertama, One Village One Brand; kedua Safari Menteri Hukum dan HAM RI dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat dalam pembenahan layanan KI. Ketiga, Klinik KI Bergerak atau Mobile IP Clinic. Keempat, DJKI Aktif Belajar dan Mengajar.
Sedangkan program unggulan kedua, yaitu meningkatkan jumlah HKI nasional yang dilindungi sebesar 8 persen ini menurunkan 5 (lima) prioritas kerja. Pertama, Drafting Patent Camp yang merupakan wadah untuk memberikan pendampingan kepada inventor dalam membuat dan menyusun dokumen permohonan paten.
Kedua, GI Promoting Camp yang merupakan ajang pelatihan untuk membantu masyarakat pelindungan indikasi geografis (MPIG) dalam memasarkan produk indikasi geografisnya agar laku dipasaran.
Ketiga, Indonesian IP Academy yang merupakan struktur untuk meningkatkan potensi KI di Indonesia. Keempat, Persiapan Pencanangan Kawasan Karya Cipta 2024. Di mana rencananya akan ada dibentuk Satu Wilayah Satu Kawasan Karya Cipta. Kelima, Prioritas Nasional KI Komunal.
Selanjutnya, pada program unggulan ketiga, yaitu penyelesaian permohonan HKI terdapat 3 (tiga) program turunan. Pertama, Persetujuan Otomatis Perpanjangan Merek (POP Merek) yang merupakan upaya mewujudkan pelayanan publik di bidang merek yang lebih cepat tepat dan handal.
Kedua, Penerapan ISO 9001:2015 di lingkungan DJKI. Hal ini bentuk komitmen DJKI dalam memberikan pelayanan yang berstandar internasional dalam hal ketepatan waktu dan kualitas layanan.
Ketiga, Sertifikasi ISO 27001 Keamanan sistem IT Upaya DJKI dalam meningkatkan standar kualitas layanan KI berbasis elektronik.
Pada program unggulan yang keempat yaitu, menyelesaikan penanganan aduan pelanggaran HKI, DJKI akan melakukan Sertifikasi Pusat Perbelanjaan Berbasis Kekayaan Intelektual. Hal ini merupakan upaya meminimalisir dan mengurangi peredaran barang tiruan dan bajakan sebagai bentuk pencegahan pelanggaran KI.
Dalam kesempatan itu juga, Sucipto menyampaikan 10 pesan penguatan kepada pegawai Sekretariat DJKI. Di antaranya, dia meminta pegawai Sekretariat DJKI melibatkan Tuhan yang Maha Kuasa Pada setiap karya, kerja, dan segala urusan.
“Kedua, laksanakan pengabdian dengan ikhlas, jujur, dan berintegritas serta tidak menyalahgunakan kewenangan. Ketiga, pastikan setiap karya dan kerjamu selalu bermanfaat serta terus tunjukkan prestasi demi kebanggaan organisasi,” imbuhnya.
Keempat, lanjutnya, tanamkan rasa bangga, rendah hati, dan empati dalam memberikan pelayanan. Kelima, terus berinovasi dan kembangkan kreatifitas sehingga mampu beradaptasi menghadapi perubahan.
Keenam, Sucipto juga meminta pegawai Sekretariat DJKI menghargai setiap orang dan ciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk mewujudkan kedamaian serta keharmonisan dalam bekerja. Ketujuh, tingkatkan kapasitas & kompetensi sehingga mampu melakukan perbaikan tiada henti dalam pelayanan publik yang berkualitas
Kedelapan, bersyukur dengan apa yang ada serta jalani hidup sederhana secara halal untuk mengundang ketenangan dan kebahagiaan. Sembilan, sikapi setiap keberhasilan yang sedang tertunda dengan sangka baik dan rasa optimis untuk kesuksesan selanjutnya. “Terakhir, lakukan pengorbanan sejati dengan menaati setiap peraturan dan menghindarkan diri dari perbuatan tercela demi keagungan organisasi,” tutupnya. (Sal)