Madinah-Besarnya persentasi jamaah haji kategori lanjut usia (lansia) menjadi alasan Kementerian Agama (Kemenag) mengusung semangat ‘Haji Ramah Lansia’ pada penyelenggaraan tahun ini. Terang saja, dari 203.320 kuota jemaah reguler, tercatat 64ribu di antaranya masuk kategori lansia.
Namun Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas memastikan program Haji Ramah Lansia ini harus didukung oleh layanan terhadap jemaah secara matang untuk meminimalisir resiko. Terlebih, penyelenggaraan haji 1444 H/2023 M juga kali pertama dilakukan dengan kuota normal, setelah dunia dilanda pandemi.
“Untuk soal kesehatan lansia, wajib bertanya pada ahli Geriatri. Jadi kita akan libatkan ahli Geriatri,” ujarnya pada Rapat Koordinasi dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji di Madinah, Senin (13/3/2023).
Menteri yang akrab disapa Gus Men ini menambahkan konsultasi dengan para ahli adalah bagian dari prinsip kehati-hatian. Selain transparan dan akuntabel, segala keputusan dan tindakan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan. Ia juga mengingatkan pentingnya inovasi dan perubahan cara berpikir dalam merespons setiap tantangan penyelenggaraan ibadah haji.
“Sekali lagi, hasil-hasil pertemuan dengan berbagai pihak kemarin harus ditindaklanjuti dengan sebuah desain besar pelaksanaan. Desain besar ini, harus mencerminkan visi bersama memberikan pelayanan terbaik untuk jemaah haji. Mereka yang tidak pernah mengubah cara berpikirnya, tidak akan mampu mengubah apa pun,” tegas Gus Men. (Ina)
