Free Porn
xbporn
Kamis, 31 Juli 2025
spot_img
spot_img
BerandaKesehatanUpaya Pemerintah Percepat Eliminasi Tuberkulosis

Upaya Pemerintah Percepat Eliminasi Tuberkulosis

Jakarta-Pemerintah terus berupaya mempercepat eliminasi tuberkulosis atau TBC di tanah air melalui berbagai langkah. Mulai dari menggencarkan surveilans atau deteksi, pengobatan, hingga pemberian vaksin. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan pengidap TBC terbesar kedua di dunia setelah India dengan jumlah kasus diperkirakan mencapai 969 ribu.

“Di Indonesia, estimasi setiap tahun ada 969 ribu masyarakat kita yang terkena TBC. Sampai sebelum COVID-19, paling banyak bisa teridentifikasi 545 ribuan, jadi sisanya tuh 400 ribu enggak terdeteksi, padahal ini penyakit menular bisa menular ke mana-mana,” ujar Menkes  selepas menghadiri rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Selasa (18/7/2023).

Menkes menegaskan, di tahun 2022 pemerintah mengakselerasi deteksi TBC sehingga pada tahun tersebut kasus terdeteksi mencapai 720 pengidap atau meningkat dari sebelum pandemi COVID-19 yang hanya terdeteksi sekitar 545 ribu pengidap.

“Sekarang dengan agresivitas dari program pemerintah, naik, yang ketemu atau yang terdeteksi naik menjadi 720 ribu. Kita harapkan sampai 2024 nanti, 90 persen dari estimasi yang 969 ribu bisa ketemu atau bisa terdeteksi,” imbuhnya.

Kemudian terkait vaksinasi, pemerintah saat ini tengah melakukan kajian untuk mendatangkan vaksin TBC baru karena vaksin BCG efektivitasnya dinilai rendah. Menurut Menkes, saat ini Indonesia telah berpartisipasi aktif dengan organisasi dunia dan telah ada tiga potensi vaksin baru yang akan pemerintah datangkan.

“Yang paling dekat adalah vaksin yang ditemukan oleh GlaxoSmithKline (GSK), kemudian diambil alih oleh Bill and Melinda Gates Foundation, sekarang sedang dalam proses untuk melakukan clinical trial di Indonesia, bekerja sama Kemenkes dengan UI [Universitas Indonesia] dan Universitas Padjajaran, dengan BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan],” ujarnya.

Selain vaksin TB protein rekombinan dari Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF), dua kandidat vaksin lainnya yang sedang dikaji pemerintah adalah mRNA (BioNTech – Biofarma) dan viral vector (CanSino – Etana).

Terkait alokasi anggaran, Menkes menyebut bahwa pihaknya juga mendapatkan donasi dari sejumlah pihak seperti dari USAID yang nilainya mencapai 70 juta Dolar AS untuk program pengentasan TBC. Anggaran tersebut digunakan tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh lembaga-lembaga masyarakat untuk membantu mengentaskan TBC.

“Jadi, khusus untuk TBC, dari sisi anggaran enggak masalah, selain anggaran pemerintah yang ada ya. Tapi, donasinya jauh lebih besar daripada anggaran pemerintah sendiri,” pungkas Menkes. (Ina)

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU