Free Porn
xbporn
Rabu, 26 Maret 2025
spot_img
spot_img
BerandaBeritaTuahman Purba: Program MBG Harus Libatkan Ahli Gizi

Tuahman Purba: Program MBG Harus Libatkan Ahli Gizi

Medan – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan dalam upaya meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia.

Politisi Partai NasDem, Dr. Tuahman Franciscus Purba, menegaskan bahwa MBG bukan sekadar menyediakan makanan gratis, tetapi harus memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.

“Tujuan utama bukan hanya membuat anak kenyang, tetapi memastikan kebutuhan gizinya benar-benar terpenuhi,” ujar Tuahman, mantan anggota DPRD Sumut, Senin (24/3/2025).

Ia menekankan bahwa anak-anak berada dalam fase pertumbuhan yang membutuhkan nutrisi lengkap, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Kurangnya perhatian terhadap gizi dapat berdampak fatal bagi perkembangan anak dan masa depan bangsa. Fenomena seperti gondokan dan busung lapar menjadi contoh nyata bahwa masalah gizi bukan hanya soal ketersediaan makanan, tetapi juga kualitas nutrisi yang dikandungnya.

Tuahman, yang menjabat sebagai anggota DPRD Sumut periode 2019-2024, mencontohkan bahwa gondokan bukan terjadi karena kekurangan makan, melainkan akibat minimnya asupan yodium. Begitu pula busung lapar, yang sering kali disebabkan oleh gizi buruk, bukan semata-mata karena kelaparan.

Salah satu faktor penting dalam keberhasilan MBG adalah keterlibatan ahli gizi dalam setiap tahapannya.

“Dapur gizi yang digunakan dalam program ini harus berada di bawah pengawasan ahli gizi agar makanan yang disajikan benar-benar memenuhi standar kesehatan dan gizi,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa MBG tidak boleh sekadar menyajikan makanan tanpa mempertimbangkan kandungan nutrisinya. Sistem quality control yang ketat harus diterapkan agar program ini benar-benar efektif.

Tuahman menilai MBG bukan sekadar kebijakan jangka pendek, melainkan investasi besar bagi masa depan Indonesia. Generasi muda yang sehat dan cerdas akan menjadi pemimpin bangsa pada 2045, saat Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju.

“Anak-anak kita hari ini adalah pemimpin masa depan. Jika mereka tumbuh dengan gizi buruk, bagaimana mungkin mereka bisa membawa Indonesia menjadi negara unggul?” ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya, memastikan kualitas gizi anak-anak sejak dini adalah langkah strategis untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif di masa mendatang.

Dengan pengelolaan yang baik, MBG dapat menjadi solusi nyata dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia.

“Harapannya, program ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan secara luas demi mewujudkan generasi emas yang sehat, kuat, dan siap bersaing di kancah global,” pungkasnya. (SC03)

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU