Free Porn
xbporn
Rabu, 12 Maret 2025
spot_img
spot_img
BerandaBeritaTerima Kunjungan World Bank, Menteri Basuki Berharap Kolaborasi Pembiayaan Infrastruktur Berlanjut

Terima Kunjungan World Bank, Menteri Basuki Berharap Kolaborasi Pembiayaan Infrastruktur Berlanjut

Jakarta-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerima kunjungan dari World Bank Regional Director for Sustainable Development East Asia Pacific, Benoît Bosquet serta delegasi World Bank yang lain di Kantor Pusat Kementerian PUPR, Selasa (13/6/2023).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk melanjutkan kolaborasi antara Kementerian PUPR dan World Bank untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Sekaligus, memperkenalkan calon Direktur Regional World Bank yang baru, Anna Wellenstein.

“World Bank memiliki porsi pembiayaan terbesar dalam proyek pinjaman yang sedang berjalan di Kementerian PUPR. Dengan jumlah dukungan sebesar 24,71% atau sekitar USD 1,68 miliar dari total pinjaman Kementerian PUPR sebesar USD 6,8 miliar,” jelas Basuki.

Dari nilai pinjaman tersebut, terdapat total 10 proyek Kementerian PUPR  yang didanai oleh World Bank. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan 224/2011 tentang Prosedur Pemantauan dan Evaluasi Pinjaman/Hibah, 1 proyek dikategorikan sebagai At-Risk Projects (NUDP), 8 proyek dikategorikan sebagai Behind-Schedule (DOISP II,SIMURP, NSUP, NUWSP, ISWMP, CSRRP, ITDP dan ITMP), dan 1 proyek baru (NUFReP) yang efektif pada April 2023.

Capaian Kementerian PUPR dalam pembangunan infrastruktur periode 2020-2022 antara lain adalah rehabilitasi dan modernisasi 826.531 Ha sistem irigasi, peningkatan operasional dan prosedur keselamatan untuk lebih dari 163 bendungan, penyediaan akses ke air minum dengan kecepatan 2.988 liter per detik, pembangunan dan perbaikan terhadap 546.561 rumah swadaya, dan membantu penyaluran terhadap 25.176 KK dalam kepemilikan rumah layak huni yang terjangkau.

“Pencapaian tersebut tentunya didukung melalui implementasi pinjaman berkelanjutan dari proyek-proyek dari Bank Dunia yaitu DOISP II, SIMURP, NUWSP, serta proyek closed loan seperti PAMSIMAS dan NAHP,” tambah Basuki.

Pertemuan tesebut juga membahas mengenai proyek potensial ke depan yang telah diajukan pendanaanya melalui kolaborasi bersama World Bank untuk River Basin Improvement Program dari USD 50 juta menjadi USD 500 juta. Selain itu, proyek lainnya adalah Sanitasi Inklusif Seluruh Kota – Proyek Layanan Menuju Sanitasi Perkotaan yang Dikelola dengan Aman (CWIS-SMUSSP) dengan usulan jumlah USD 178,38 juta. (Ina)

 

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU