Samarinda-Dalam upaya mengoptimalkan fungsi pemasyarakatan dan menekan angka over crowded, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Samarinda, Kanwil Kemenkumham Kalimantan Timur melaksanakan mutasi sebanyak 99 warga binaan pemasyarakatan (WBP), yang terdiri dari 40 WBP dipindahkan ke Lapas Narkotika Samarinda dan 59 WBP ke Lapas Kelas IIA Samarinda pada Kamis (31/10/24).
Sebelum pemindahan, WBP menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan mereka bebas dari penyakit, dan proses mutasi dilakukan sesuai standar operasional prosedur.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi kapasitas penghuni di Rutan Samarinda dalam rangka menangani masalah over crowded, dengan mendistribusikan WBP ke seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lapas dan Rutan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Samarinda, Dahlan Hidayat, menjelaskan bahwa giat mutasi ini adalah upaya untuk mengurangi kepadatan penghuni yang telah melebihi kapasitas, serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Rutan.
Kepala Rutan (Karutan) Samarinda, Heru Yuswanto, menambahkan bahwa mutasi WBP ini dilakukan untuk mengoptimalkan program pembinaan, mengatasi over crowded, dan memastikan pemerataan kapasitas hunian.
“Mutasi rutin ini merupakan upaya untuk menekan kepadatan hunian (over crowded), menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban, serta mendukung pembinaan lanjutan bagi WBP di Lapas,” ujar Heru.
Proses pemindahan berjalan aman dan kondusif dengan pengawalan dari petugas pemasyarakatan Rutan Samarinda.
Dengan adanya mutasi WBP ini, diharapkan dapat meminimalisir potensi gangguan keamanan dan ketertiban serta mencegah kepadatan berlebih di Rutan Samarinda, sesuai arahan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kaltim, Gun Gun Gunawan, dan Kepala Divisi Pemasyarakatan, Endang Lintang Hardiman. (Sal)
