Samarinda-Demi mewujudkan pelayanan prima kepada warga binaan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Samarinda, Kanwil Kemenkumham Kalimantan Timur, mengadakan sosialisasi penggunaan Wartelsuspas berbasis E-Kiosk. Kegiatan ini berlangsung di Aula Rutan Samarinda, Selasa (17/12/2024).
Sosialisasi disampaikan oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka. KPR) Gilang Wisnuwardhana bersama perwakilan dari Koperasi PT. AVA, mitra kerja sama Rutan Kelas I Samarinda.
Layanan Wartelsuspas ini memiliki keunikan, yaitu para warga binaan tidak perlu membawa uang tunai untuk pembayaran. Sebagai gantinya, mereka cukup melakukan registrasi di Koperasi PT. AVA untuk mendapatkan kartu elektronik yang dapat diisi ulang. Adapun tarif penggunaan Wartelsuspas adalah Rp500 per menit, dengan fasilitas gratis selama 30 menit pertama setiap harinya, sebagaimana dijelaskan oleh perwakilan Koperasi PT. AVA, Surya.
Ka. KPR Gilang Wisnuwardhana menambahkan, Rutan Kelas I Samarinda juga memberikan solusi bagi warga binaan yang mengalami keadaan darurat. “Jika ada warga binaan yang membutuhkan akses Wartelsuspas di luar giliran, namun tidak memiliki saldo atau uang, dan situasi tersebut membutuhkan konfirmasi mendesak kepada keluarga, mereka dapat melaporkan kepada petugas untuk mendapatkan layanan gratis pada hari itu,” jelasnya.
Kepala Rutan Kelas I Samarinda, Heru Yuswanto, mengungkapkan bahwa inovasi layanan Wartelsuspas ini merupakan bagian dari komitmen Rutan dalam memberikan pelayanan prima kepada warga binaan dan masyarakat. Ia berharap fasilitas ini digunakan secara bijak dan tidak disalahgunakan.
“Sejak awal kami berkomitmen menghadirkan layanan optimal untuk seluruh warga binaan dan masyarakat. Salah satu wujud komitmen itu adalah menyediakan fasilitas Wartelsuspas agar para warga binaan tetap dapat berkomunikasi dengan keluarga di rumah. Saya berharap fasilitas ini dimanfaatkan secara bijak agar manfaatnya dapat dirasakan oleh semua,” ujar Heru.
Layanan Wartelsuspas berbasis E-Kiosk ini diharapkan menjadi solusi modern dan terjangkau, memungkinkan warga binaan tetap terhubung dengan dunia luar sambil mematuhi aturan yang berlaku.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan pemenuhan hak warga binaan di Rutan Samarinda semakin optimal, serta keamanan dan ketertiban di lingkungan rutan semakin terjaga. (Sal)
