Garut-Banjir menyebabkan satu rumah warga Kabupaten Garut hanyut, Sabtu (27/11/2021) pukul 14.00 WIB. Selain itu, 20 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
“BPBD Garut masih melakukan pemutakhiran data dampak pascabanjir,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya.
Dia juga menyampaikan, BPBD Kabupaten Garut melaporkan kondisi terkini banjir juga telah surut pada Sabtu petang, pukul 18.05 WIB. “Kondisi cuaca hujan ringan. Banjir ini juga menyisakan material lumpur di pemukiman dan lingkungan desa terdampak,” ungkapnya.
Perkembangan data hingga petang tadi, BPBD mencatat rumah hanyut 1 unit, rusak sedang 1 unit, rusak ringan 21 unit. Selain berdampak di sektor pemukiman, banjir juga merendam aset warga dan fasilitas umum.
Beberapa fasiltias umum terendam yaitu fasilitas ibadah 1 unit, fasilitas pendidikan 1 unit, fasilitas kesehatan 1 unit dan jembatan rusak 2 unit. Banjir dengan tinggi muka air 150 cm saat terjadi mengganggu gardu listrik hingga dilakukan pemadaman.
Aset warga terdampak berupa 60 kolam tambak dan lahan perkebunan atau sawah.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi banjir susulan. Kecamatan Sukawening merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
“Analisis inaRISK menyebutkan sebanyak 30 kecamatan di wilayah Kabupaten Garut berada pada potensi bahaya tersebut, salah satunya kecamatan tersebut,” tutupnya. (Mursal)
