Medan-Pemerintah Kota Medan bekerjasama dengan Komunitas Kampung Sendiri menggelar acara puncak Peringatan Hari Hutan dan Hari Air Sedunia, mulai 20 Maret sampai 23 Maret 2022, di Bundaran SIB.
Selain Pemko Medan dan Komunitas Kampung Sendiri, Rutan Labuhan Deli juga ikut berperan serta memeriahkan acara tersebut dengan ikut ambil bagian sebagai salah satu peserta bazaar UMKM.
Dalam kesempatan tersebut, Karutan Labuhan Deli Nimrot Sihotang menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemko Medan dan Komunitas Kampung Sendiri serta seluruh panitia yang telah berinisiatif menggelar dan menyukseskan acara ini, sehingga mendapat sambutan yang luar biasa, baik dari masyarakat lokal maupun mancanegara.
“Terima kasih kepada pihak panitia yang telah mengundang kami untuk ikut serta dalam acara ini, memberikan stand khusus untuk memajang berbagai macam hasil karya warga binaan pemasyarakatan (WBP) kami di acara ini,” ucap Nimrot antusias.
Hasil pajangan tersebut, lanjut Nimrot, terdiri dari hasil karya warga binaan Rutan Labuhan Deli yang telah dilatih oleh pihak Rutan, sehingga kelak bisa hidup mandiri setelah mereka menyelesaikan masa hukuman dan kembali ke masyarakat. Hasil karya tersebut lantas menjadi salah satu daya tarik yang ikut mencuri perhatian para pengunjung stand.
Selain terlihat unik, hasil karya produk-produk di stand milik Rutan Labuhan Deli ini ternyata terbuat dari limbah yang didaur ulang menjadi sebuah karya seperti kaligrafi dari sabuk kelapa, pot bunga dari bungkus rokok, gantungan kunci terbuat dari plastik dan sabuk kelapa, robot dari limbah mancis, bunga dari batok kelapa, sapu lidi, keset kaki dan lain sebagainya.
“Karena temanya hari hutan dan hari air sedunia, kami tentunya menyesuaikan produk-produk kami dengan tema tersebut. Yakni menghasilkan karya-karya unik yang terbuat dari bahan-bahan daur ulang,” pungkasnya.
Karya ini sendiri, lanjut Nimrot, dijual dengan harga yang terjangkau dan murah karena pada dasarnya tujuan mereka ikut andil dalam bazar ini bukanlah berorientasi bisnis, melainkan sebagai wadah bagi para warga binaan untuk mempromosikan hasil karya mereka.
“Besar harapan kami, karya-karya ini bisa menjadi upaya yang efektif bagi kita untuk menghilangkan stigma negatif yang selama ini melekat pada Lapas/Rutan, khususnya bagi warga binaan yang kelak akan kembali pada masyarakat. Kita ingin menunjukkan kepada masyarakat, bahwa dibalik jeruji besi, warga binaan ini terus belajar sehingga bisa menghasilkan karya-karya ini,” ucapnya.
“Kami tegaskan kegiatan ini semata- mata untuk menjalankan dan mendukung amanah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, Deklarasi Janji Kinerja seluruh Petugas Rutan Labuhan Deli Tahun 2022, Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2022,” tambahnya.
Nimrot sangat berharap, masyarakat yang sudah membeli karya tersebut akan menjadi agen untuk menyampaikan karya positif tersebut kepada orang lain sehingga masyarakat tidak memberikan stigma berlebihan kepada Lapas/Rutan terlebih kepada warga binaan agar mereka setelah bebas tetap menjadi orang yang produktif dan inovatif.
“Apalagi adanya dukungan keluarga dan masyarakat karena ini merupakan tugas kita bersama agar mereka yang kembali ketengaj masyarakat tidak lagi menjadi residivis,” harapnya.
Selain menggelar bazaar UMKM, dalam acara tersebut juga digelar berbagai acara, diantaranya aksi mural, musikalisasi puisi, talkshow, dan pameran foto. (Sal)