Free Porn
xbporn
Minggu, 8 Juni 2025
spot_img
spot_img
BerandaBeritaPSN dengan SDM Berdaya Saing Jadi Kunci Indonesia Lepas dari Middle Income...

PSN dengan SDM Berdaya Saing Jadi Kunci Indonesia Lepas dari Middle Income Trap

Jakarta-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk di dalamnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)serta kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing sangat berguna untuk membawa Indonesia lepas dari middle income trap atau jebakan negara menengah. Sebagai penopang utama transformasi ekonomi Indonesia, sebanyak 158 PSN telah beroperasi dalam delapan tahun terakhir, dengan nilai investasi mencapai Rp 1.107,2 triliun.

“Kita ketahui ke depan di tahun 2035 Indonesia berpotensi untuk lepas dari jebakan negara menengah. Jebakan negara menengah ini hanya bisa dilakukan kalau kita punya masyarakat yang produktif. Karena bonus demografi kita tinggal 13 tahun. Tidak semua negara lulus dari middle income trap,” kata Menko Airlangga dalam Conference on National Strategic Projects (PSN) di Jakarta, Rabu (26/07/2023).

Menurutnya adanya infrastruktur yang dibangun melalui PSN juga menjadi penting bagi Indonesia untuk bisa lepas dari middle income trap. Selain itu, pemerintah juga perlu mendorong pembangunan kualitas SDM warga yang ada sekitar kawasan.

“Kuncinya tentu adalah infrastruktur, baik darat, udara, dan laut. Indonesia butuh SDM yang sehat dan cerdas. Siap bersaing dengan perubahan artificial intelligence. Nah itu yang paling penting,” ujar Airlangga.

Terkait pembangunan infrastruktur, Menko Airlangga mengatakan bahwa Indonesia memiliki energy cost yang murah. Hal ini membuktikan bahwa infrastruktur Indonesia dibangun secara efisien dan berdaya saing.

“Indonesia harus mendorong reformasi industri 4.0 berbasis digital, yang didukung dengan pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, politeknik-politeknik itu penting. Kalau tidak, masyarakat sekitar tidak langsung menikmati. Pemerintah juga mendorong agar CSR-CSR wajib ke wilayah di sekitar lokasi kegiatan ekonomi berada. Kita tidak ingin melihat ekonomi tinggi, pembangunannya tinggi, tetapi masih ada angka kemiskinan,” pungkas Airlangga. (Ina)

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU