Jakarta-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Kenya William Ruto, di State House, Nairobi, Republik Kenya, pada Senin (21/8/2023). Pertemuan tersebut membahas Preferential Trade Agreement (PTA) antara kedua negara serta kemungkinan membentuk Bilateral Investment Treaty (BIT) antara Indonesia dengan Kenya di masa mendatang.
“Indonesia dapat menjadi pintu masuk Kenya ke ASEAN dan Kenya dapat jadi pintu masuk Indonesia ke Sub-Sahara Afrika. Untuk itu saya mendorong pembentukan Preferential Trade Agreement sesegera mungkin,” ucap Presiden Jokowi.
Sejumlah kerja sama perdagangan antarkedua negara tersebut di tahun 2022 mencapai kisaran USD 507 juta. Untuk itulah Jokowi menilai harus diperluas. Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan keinginan Indonesia dalam meningkatkan investasi pada sektor energi di Kenya. Oleh karenanya, Presiden meminta dukungan pemerintah Kenya agar investasi tersebut dapat segera terwujud.
“Peningkatan perdagangan yang capai USD 507 juta di tahun 2022 dan perlu diperluas dengan penjajakan berbagai peluang lainnya. Saya minta dukungan agar investasi Pertamina dengan Geothermal Development Company senilai USD 1,5 miliar dan dengan Guma Group dapat segera terealisasi dan diperluas di bidang energi baru terbarukan,” ujarnya.
Hal tersebut juga mendapatkan respons baik dari Presiden Republik Kenya William Ruto. Dalam keterangan pers yang sama, Presiden Kenya juga turut menyampaikan bahwa kedua negara akan segera membentuk PTA.
“Kami akan mengerjakan Preferential Trade Agreement antara kedua negara,” tandas Presiden William Ruto
Dalam sektor kesehatan, Presiden berharap kerja sama antara Biofarma dan BioVax bersama Generics Africa Ltd mengenai vaksin dapat diperluas untuk produk obat dan produk farmasi lainnya.
Di sisi lain, Indonesia berkomitmen memberikan bantuan untuk Kenya melalui Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) dalam bidang kesehatan, ketahanan pangan, dan penanganan bencana. (Ina)