Free Porn
xbporn
Selasa, 11 Maret 2025
spot_img
spot_img
BerandaBeritaPOLTEKPIN, Warisan Yasonna Laoly untuk Masa Depan Kemenkumham

POLTEKPIN, Warisan Yasonna Laoly untuk Masa Depan Kemenkumham

DALAM dua periode kepemimpinannya sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly telah meninggalkan banyak jejak positif untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) bangsa dan negara ini.

Terbaru, putra Nias Sumatera Utara ini, meresmian Politeknik Pengayoman Indonesia (POLTEKPIN) pada Kamis, 8 Agustus 2024, di Auditorium Prof. Dr. Muladi, Tangerang.

POLTEKPIN merupakan hasil penggabungan dua sekolah kedinasan yang sebelumnya berdiri sendiri, yakni Politeknik Imigrasi (POLTEKIM) dan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP). Penggabungan kedua politeknik tersebut direkomendasi oleh BPK-RI tahun 2021 untuk mendorong efektifitas dan efisiensi pengelolaan sekolah kedinasan Kementerian Hukum dan HAM tersebut.

Jauh sebelum dua sekolah kedinasan Kemenkumham ini digabungkan, Poltekim dulu bernama Akademi Keimigrasian dan Poltekip bernama Akademi Ilmu Pemasyarakatan. Namun, pada tahun 2016, sekitar dua tahun setelah Yasonna mulai menjabat, Akademi Keimigrasian resmi berubah nama menjadi Politeknik Imigrasi (Poltekim), sementara Akademi Pemasyarakatan menjadi Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip).

Kala itu, transformasi ini untuk meningkatkan standar pendidikan dan kualitas lulusan, sejalan dengan visi untuk memajukan sistem Pemasyarakatan dan Imigrasi yang lebih modern dan efektif.

Kini, penggabungan dua sekolah kedinasan tersebut harus dilakukan. Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi manajerial dan operasional di bidang pendidikan, tetapi juga menciptakan lembaga pendidikan yang lebih terintegrasi dan fokus dalam mencetak sumber daya manusia unggul di bidang hukum dan HAM.

Yasonna menyebut penggabungan ini sebagai langkah strategis yang mengedepankan inovasi dalam pendidikan vokasi. Poltekpin diharapkan mampu melahirkan para profesional muda yang tidak hanya memiliki kompetensi tinggi tetapi juga berintegritas dan peduli terhadap nilai-nilai HAM. Dengan adanya Poltekpin, Kemenkumham dapat lebih efektif memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli yang mampu membawa perubahan positif dalam sistem hukum di Indonesia.

Tidak hanya berhenti pada bidang Pemasyarakatan dan Imigrasi, Poltekpin juga akan memperluas cakupan pendidikannya dengan membuka jurusan-jurusan baru seperti Kekayaan Intelektual, Pembentukan Regulasi, Administrasi Hukum Umum, dan Hak Asasi Manusia. Penambahan ini diharapkan dapat memperkaya kompetensi para lulusan, menjadikan Poltekpin sebagai pusat pengembangan talenta terbaik di lingkungan Kemenkumham.

Pada kegiatan ini juga, diresmikan gedung Rektorat A Poltekpin yang diberi nama Prof. Yasonna Laoly, S.H., M.Sc. Hal ini sebagai wujud dedikasi dan kontribusi Yasonna selama memimpin Kemenkumham. Gedung ini menjadi salah satu warisan penting dari Yasonna, yang telah dua periode berusaha memajukan Kemenkumham melalui berbagai inisiatif, termasuk dalam bidang pendidikan.

Warisan ini akan terus hidup dalam setiap taruna dan taruni yang dididik di POLTEKPIN, membawa semangat Pengayoman menuju masa depan yang lebih baik. (Sal) 

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU