Bagan Batu-Sebagai upaya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat luas, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Riau bersama sejumlah Kantor Imigrasi (Kanim) Riau mengadakan kegiatan layanan ‘Eazy Passport’ serta Sosialisasi Keimigrasian Tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Ballroom Hotel Bintang Mulia, Bagan Batu, Rokan Hilir, Riau, Rabu (13/9/2023).
Sebelumnya, kegiatan pelayanan ‘Eazy Passport’ merupakan salah satu program inovatif dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI yang tertuang dalam Surat Edaran Plh Dirjenim No. IMI-1060.GR.01.01 Tahun 2020 Tentang Layanan Eazy Passport tertanggal 30 Juni 2020. Mekanisme pelayanan ‘Eazy Passport’ sendiri bisa diajukan oleh instansi pemerintah, swasta, BUMN, instansi pendidikan, organisasi, komunitas, apartemen hingga masyarakat komplek perumahan dengan minimal jumlah pemohon berjumlah 50 orang per hari.
Kegiatan pelayanan ‘Eazy Passport’ hari ini berkolaborasi dengan 6 Kanim yang berada di Riau antara lain Kanim Kelas II TPI Selat Panjang, Kanim Kelas II TPI Siak, Kanim Kelas I TPI Pekanbaru, Kanim Kelas II TPI Bengkalis, Kanim Kelas I TPI Dumai, dan Kanim Kelas II TPI Bagan Siapiapi. Dengan menyiapkan 12 booth untuk melayani lebih dari 300 peserta yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat hingga aparat keamanan.
Adapun pejabat tinggi yang turut hadir dalam pelaksanaan ‘Eazy Passport’ kali ini di antaranya Fajar B.S Lase (Stafsus Menkumham Bidang Transformasi Digital), Is Edy Eko Putranto (Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Riau), Agus Susdamayanto (Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bagansiapiapi), Wachid Wibowo (Kepala Lapas Kelas II A Bagansiapiapi), dan Hubertus Hence Marbun beserta tim (Perwakilan Direktorat Jenderal Imigrasi).
Fajar selaku keynote speech mengatakan, kepengurusan paspor kini sudah jauh lebih mudah dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, ia mengingatkan kepada masyarakat untuk dapat bijak memanfaatkan setiap kemudahan yang telah diberikan pemerintah, salah satunya dengan menggunakan paspor sebaik mungkin sesuai ketentuan dan payung hukum yang berlaku.
“Dahulu masih ada biaya lain dan prosesnya sulit, kini sudah tidak. Sehingga, jika Bapak dan Ibu ingin mengurus paspor maka pastikan digunakan untuk hal-hal baik bukan untuk disalahgunakan,” tutup Fajar. (Faj)
