Samarinda – Dalam upaya mendukung arahan Presiden Republik Indonesia serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Samarinda, Kanwil Ditjenpas Kaltim, berhasil memanen pakcoy atau sawi sendok yang ditanam menggunakan metode hidroponik.
Panen ini dilakukan setelah 20 hingga 30 hari masa tanam, yang merupakan bagian dari optimalisasi lahan yang tersedia, meskipun terbatas. Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Samarinda beserta pejabat struktural optimis dapat terus menjalankan program ketahanan pangan secara maksimal, sesuai dengan Asta Cita Presiden, 13 Program Akselerasi Menteri Hukum dan HAM, serta 21 Arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
“Kegiatan ini bukan hanya menjalankan instruksi pimpinan dan Presiden, tetapi juga menjadi bagian dari program kemandirian bagi warga binaan. Melalui program ini, mereka mendapatkan keterampilan yang dapat berguna saat kembali ke masyarakat,” ujar Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Samarinda.
Sementara itu, Kepala Rutan Samarinda, Heru, menyampaikan bahwa penanaman pakcoy ini merupakan langkah nyata dalam mendukung program ketahanan pangan yang menjadi prioritas di lingkungan pemasyarakatan.
“Kami berharap kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat. Selain itu, hasil panen hari ini juga kami bagikan kepada keluarga warga binaan yang kebetulan bertepatan dengan layanan titipan makanan,” tutur Heru.
Dengan kegiatan ini, Rutan Samarinda terus berkomitmen untuk mendukung ketahanan pangan serta membekali warga binaan dengan keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan mereka di masa depan. (Sal)
