Majene-Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat (Kanwil Kemenkumham Sulbar) lembali menggelar Mobile Intellectual Property Clinic (MIC).
Berbeda dengan dua tahun sebelumnya, pada tahun 2024 ini kegiatan MIC sengaja mengambil lokasi di Kabupaten Majene, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Majene dan Universitas Sulawesi Barat.
Tema yang diusung pada kegiatan MIC tahun 2024 adalah “Dari Bumi Mandar Sulawesi Barat Bersinergi Lindungi Indikasi Geografis untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan”.
“Tema ini sengaja diusung dengan memadukan tahun 2024 sebagai indikasi geografis dan tema hari ulang tahun kekayaan intelektual sedunia yang mempunyai kaitan dengan pembangunan berkelanjutan. Terlebih lagi, saat ini Sulawesi Barat sudah memiliki dua indikasi geografis, yaitu kain sutera mandar dan kain tenun ikat soekomandi,” ujar Kadivyankumham Sulbar, Rahendro Jati, saat menyampaikan laporan pelaksanaan saat pembukaan MIC, Rabu (26/6).
Sementara itu, saat mewakili Bupati Majene memberikan sambutan sekaligus membuka MIC, Asisten I Setda Majene, Mustamin, menyampaikan pesan apresiasi dan terima kasih dari Bupati Majene karena telah memilih Majene sebagai tempat pelaksanaan kegiatan. “Bapak Bupati berterima kasih dan berharap kegiatan MIC akan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Majene, terlebih dengan banyaknya UMKM serta akademisi yang ada di Majene,” ujar Mustamin.
Pada kesempatan tersebut, Kakanwil Kemenkumham Sulbar, Pamuji Raharja, menyampaikan bahwa pemilihan Majene sebagai tempat pelaksanaan MIC 2024 didasarkan pada upaya mendekatkan pelayanan pendaftaran dan pencatatan kekayaan intelektual di Majene.
“Sebagai Kota Pendidikan dan yang banyak memiliki UMKM, saya berharap layanan kekayaan intelektual akan secara nyata dapat bermanfaat bagi akademisi dan pelaku UMKM di Majene untuk pendaftaran dan pencatatan kekayaan intelektual mereka,” ujar Pamuji.
Dalam rangkaian pembukaan MIC, Kakanwil Kemenkumham Sulbar menandatangani kerja sama di bidang kekayaan intelektual dengan STAIN Majene dan STIKES Marendeng serta menyerahkan beberapa sertifikat merek kepada pelaku UMKM.
Turut hadir pada pembukaan MIC antara lain Ketua LPPM Unsulbar, Direktur UT Majene, Ketua STAIN Majene, Ketua STIKES Marendeng, perwakilan SKPD Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Majene, serta Tim Expertise dari Direktorat Jenderal KI. (Sal)