Jakarta-Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi dan rotasi jajaran di institusi Polri. Salah satunya, pejabat Kapolrestabes Medan. Kini, pejabat Kapolrestabes Medan terbaru dijabat Kombes Pol. Valentino Alfa Tatareda. Ia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas Polda Sumatera Utara.
Sedangkan, pejabat Kapolrestabes Medan sebelumnya Kombes Pol. Riko Surnako. Kini, sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pengawasan dan Pembinaan Profesi Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.
Adapun kabar rotasi ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/166/1/KEP/2022 tertanggal 24 Januari 2022.
Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Hadi Wahyudi, membenarkan kabar mutasi tersebut.
“Mutasi Kombes Riko berdasarkan Surat Telegram Kapolri,” ungkapnya, Rabu, (26/1/2022).
Lebih lanjut, Kombes Hadi Wahyudi tak menjelaskan alasan mutasi Kapolrestabes Medan Kombes Pol. Riko Surnako. Hadi menjawab diplomatis bahwa mutasi hal biasa dalam dinamika organisasi Polri.
“Mutasi dalam rangka penyegaran organisasi,” tuturnya.
Sebelumnya, pejabat Kapolrestabes Medan ramai mendapat sorotan publik atas kasus penggelapan, suap, dan narkotika. Bahkan, sampai menjalankan pemeriksaan Bidang Propam Polda Sumatera Utara dan Mabes Polri.
Pencopotan Riko Sunarko Tak Terkait Terima Suap Bandar Narkoba
Kapolda Sumut Irjen Pol. RZ Panca Putra Simanjuntak berujung mencopot Kombes Pol. Riko Sunarko dari Kapolrestabes Medan. Meski begitu, pencopotan Riko tak terkait isu terima suap dari bandar narkoba yang santer diperbincangkan di Medan beberapa tempo hari lalu.
Panca menegaskan, bahwa Riko Sunarko tidak terbukti memerintahkan penggunaan sisa uang Rp160 juta dari istri bandar narkoba. Isu ini mencuat karena pernyataan salah seorang anggota polisi Ricardo Siahaan pada sidang kasus kepemilikan narkoba PN Medan, 11 Januari 2022.
Namun dari hasil pemeriksaan, tim gabungan membenarkan Riko memerintahkan Kasat Narkoba Kompol Oloan Siahaan membeli sepeda motor. Sepeda motor itu untuk hadiah anggota Koramil yang berhasil mengungkap ganja dengan harga Rp13 juta.
Riko Sunarko sudah membayar Rp7 juta. Sedangkan sisanya Rp 6 juta Kompol Oloan Siahaan. Hal ini berdasarkan hasil pendalaman tim gabungan Profesi dan Pengamanan Polda Sumut dan Mabes Polri.
“Hal ini mestinya tidak boleh terjadi. Atasan tidak boleh membebankan sisa pembayaran tersebut kepada bawahannya. Hal ini sesuai Pasal 7 ayat (2) point (a) Perkap No. 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri. Karena itu kita tidak boleh mendzolimi seseorang dengan mengatakan dia tahu tapi kenyataannya tidak tahu,” papar Irjen Panca, Sabtu (22/1/2022). (Martin)
