Jakarta-Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigen Pol. Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa hasil evaluasi Operasi Patuh yang dilakukan di seluruh Indonesia pada periode 10-23 Juli 2023 telah menunjukkan dampak positif dalam menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
“Operasi ini dilaksanakan dengan pendekatan persuasif, edukatif, dan humanis, serta didukung oleh metode penegakan hukum secara elektronik, stasi, dan mobile,” ujarnya dalam keterangannya, Senin (31/7/2023).
Ramadhan menyebut, angka kecelakaan lalu lintas menurun sebesar 33 persen menjadi 3.624 kejadian dengan korban mencapai 412 orang (turun 56 persen untuk meninggal dunia, 455 korban atau 24 persen untuk luka berat, dan 4.540 korban atau 31 persen untuk luka ringan) dan kerugian sebesar Rp7.915.479.665 (turun 40 persen).
Sebelumya di tahun 2022, Operasi Patuh juga berdampak pada kecelakaan lalu lintas. Terdapat 5.441 kejadian kecelakaan dengan korban mencapai 9.931 orang (MD 931, LB 595, LR 6.675) dan kerugian sebesar Rp13.141.241.205.
Di sisi lain, data penindakan pelanggaran selama Operasi Patuh menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) statis, jumlah penindakan pelanggaran tahun 2023 meningkat 49 persen dari 31.065 menjadi 60.968 penindakan.
Jumlah penindakan pelanggaran juga mengalami peningkatan 36 persen dari 104.780 menjadi 162.798 penindakan. Tilang manual juga mencatatkan kenaikan yang signifikan, naik 69 persen dari 29.793 menjadi 96.265 penindakan. Total penindakan pelanggaran tahun 2023 mencapai 320.031, meningkat 48 persen dari tahun sebelumnya.
Tidak hanya penindakan, tetapi teguran selama Operasi Patuh juga meningkat pesat. Pada tahun 2022, jumlah teguran mencapai 653.442, dan pada tahun 2023, angka tersebut meningkat 73 persen menjadi 2.402.465 teguran. (Ina)