Samarinda – Suasana haru dan kebahagiaan menyelimuti Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Samarinda, Kanwil Ditjenpas Kaltim, pada Senin (17/3/2025) bertepatan dengan 17 Ramadan 1446 H. Rutan menggelar kegiatan buka puasa bersama bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan keluarga mereka.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, buka puasa bersama diikuti oleh WBP dari kamar blok A, C, dan E, sedangkan pada hari kedua, Selasa (18/3/2025), giliran WBP dari blok B dan D. Para pengunjung sebelumnya telah melakukan pendaftaran untuk mengikuti acara ini.
Bertempat di halaman dalam Rutan Samarinda, ratusan keluarga hadir membawa berbagai hidangan untuk disantap bersama. Para WBP duduk berdampingan dengan keluarga mereka, berbagi cerita dan melepas rindu sambil menanti azan Magrib berkumandang. Bagi mereka, momen ini begitu berharga setelah sekian lama hanya dapat berkomunikasi melalui jadwal kunjungan yang terbatas.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Kaltim, Hernowo Sugiastanto, turut hadir meninjau kegiatan tersebut. Ia memberikan apresiasi kepada Kepala Rutan Samarinda dan jajaran atas terselenggaranya acara ini.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan warga binaan dapat merasakan kebersamaan dengan keluarga. Semoga ini menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi serta memberikan motivasi bagi mereka untuk terus berusaha memperbaiki diri,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Samarinda, Heru Yuswanto, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemenuhan hak sosial dan keagamaan bagi WBP.
“Kami ingin mereka tetap bisa merasakan suasana Ramadan yang penuh berkah bersama keluarga. Kebersamaan seperti ini sangat penting untuk kesejahteraan psikologis mereka,” katanya.
Suasana berbuka puasa berlangsung penuh keakraban, diiringi tawa dan canda antara WBP dan keluarga. Setelah menikmati hidangan, mereka diberikan waktu tambahan untuk berbincang sebelum akhirnya harus berpamitan.
Meski berat untuk berpisah, para WBP dan keluarga bersyukur atas kesempatan yang diberikan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjaga ikatan keluarga serta menjadi penyemangat bagi WBP dalam menjalani hari-hari mereka di dalam rutan. (Sal)