Jakarta-Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Thurman Hutapea, menyampaikan salah satu bentuk keberhasilan pembinaan deradikalisasi di Lapas Kelas IIA Narkotika Gunung Sindur, Selasa (9/11/2021).
“Saudara binaan kami siap menjaga pancasila dan menghargai perbedaan. Juga sebagai ideololgi nasioanal dan pemersatu bangsa. Pancasila sebagai ideololgi nasional merupakan cita-cita masyarakat bersumber pada kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk,” ujarnya, mewakili Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
Thurman menambahkan, bahwa Pancasila menjadi kesepakatan bersama pendiri bangsa dan wajib mengimplementasikannya kehidupan bermasyarakat.
“Saya berharap mampu menjadi awal warga binaan kami. Untuk menjadi anggota masyarakat memiliki kesadaran hak dan kewajiban individu, masyarakat, dan warga negara,” tuturnya.
“Sebagai insan hamba Tuhan, yang mampu menggunakan cipta, rasa, dan karsa secara tepat. Sehingga dapat bersikap adil, beriman, dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,” tambahnya lagi.
Sementara itu, Amad Fauzan narapidana terorisme berikrar setia kepada NKRI. Ia mengaku beruntung mendapat pembinaan deradikalisasi di Lapas Kelas IIA Narkotika Gunung Sindur.
Menurutnya, saat menjalankan pembinaan deradikalisasi mendapat perlakuan yang baik dan tidak dikriminatif. Meski, terbilang berstatus sebagai narapidana terorisme kategori ekstraordinari.
“Terima kasih kepada pihak lapas yang sabar memberi pembinaan dengan sangat baik. Humanis tanpa kekerasan dan tidak diskriminatif,” tutur Amad Fauzan. (Bram)