Jakarta-Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mendapat laporan varian baru Covid-19 Omicron dari Afrika Selatan pada 24 November. WHO langsung menginvestigasi dan meningkatkan Omicron menjadi Varian of Concern pada 26 November. Sedangkan di Indonesia menindaklanjuti Omicron pada 28 November.
“Pesan pertama ingin saya sampaikan dunia dan Indonesia sekarang sudah lebih jauh cepat dan canggih mengidentifikasi varian-varian baru. Jadi setiap ada alfa, beta, delta. Dan setiap ada varian baru terjadi lonjakan kasus (Covid-19),” ungkap Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, melansir youtube Sekretariat Kabinet RI, Senin (29/11/2021).
“Sampai sekarang Indonesia belum teramati adanya kasus varian Omicron ini,” jelasnya.
Menkes menyarankan masyarakat, jangan termakan berita hoaks atas dampak varian baru Omicron. Sebab varian baru Omicron untuk meningkatkan keparahan sampai sekarang belum ditemukan identifikasi meningkatkan keparahan. Sedangkan untuk meningkatkan transmisi penularan dan excape community kemungkinan besar lebih cepat.
“Sedang difinalisasi risetnya. Balik lagi belum terkonfirmasi. Sedang diteliti terus oleh para ahlinya,” ungkapnya.
Menurut Budi Gunadi, varian baru Omicron sudah ada kasus konfirmasi positif di 9 negara dengan total 128 kasus Omicron. Kasus probable atau masih mungkin ada di 4 negara lainnya.
Negara-negara yang sudah terkonfrimasi kasus positif Omicron adalah Afrika Selatan, Bostwana, Inggris, Hongkong, Australia, Italia, Israel, Belgia, Republik Ceko.
Sedangkan negara yang masih ada kemungkinan kasus Omicron. Belanda, Jerman, Denmark, Austria.
“Jadi total ada 13 negara 9 sudah pasti ada. Dan 4 masih ada kemungkinan ada. Jadi kita juga tidak perlu terlalu panik dan terburu-buru dan mengambil kebijakan tidak berbasis data,” ungkapnya lagi.
“Paling banyak itu ada di Afrika Selatan, Bostwana, Inggris, Hongkong, dan Australia,” tambahnya lagi.
Indonesia Memperketat Kantor Karantinan Pelabuhan
Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan berbasis data mencegah varian baru Omicron masuk ke Indonesia. Menteri Kesehatan memastikan kantor karantina pelabuhan udara, laut, dan darat bekerja dengan keras untuk mengetahui adanya varian baru Omicron atau tidak di Indonesia.
Belajar dari pengalaman, memperketat kantor karantina pelabuhan tidak hanya berlaku dari pelabuhan udara. Melainkan juga kantor karantina pelabuhan laut dan darat.
“Seperti kasus delta berasal dari laut,” jelas bekas Direktur Utama Bank Mandiri itu.
Budi Gunadi juga melihat resiko penularan Omicron ke Indonesia dari negara-negara yang sudah terkonfirmasi ada Omicron.
“Paling banyak penerbangan ke Indonesia adalah Hongkong, Italia, Inggris, baru Afrika Selatan,” ujarnya.
“Sedangkan untuk negara-negara kemungkinan ada Omicron paling besar dari Belanda dan Jerman,” tambahnya lagi.(Juan)