Sampang – Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sampang, Kamesworo, hadir sebagai narasumber dalam program podcast Salsabila FM bertajuk “Pembinaan Rutan: Jalan Menuju Perubahan”. Kehadirannya menjadi kesempatan berharga untuk menyampaikan langsung kepada publik mengenai arah kebijakan, program pembinaan, serta perjalanan pengabdiannya di dunia pemasyarakatan.
Dalam podcast tersebut, Kamesworo menegaskan bahwa pembinaan di Rutan bukan sekadar rutinitas, melainkan langkah nyata untuk membentuk warga binaan agar memiliki mental yang lebih baik, keterampilan bermanfaat, serta kesiapan untuk kembali ke masyarakat.
“Kami berusaha menghadirkan Rutan bukan hanya sebagai tempat menjalani pidana, melainkan wadah pembelajaran hidup. Harapan kami, warga binaan yang telah bebas dapat diterima kembali oleh lingkungannya dan mampu memberikan kontribusi positif,” ujarnya.
Ia juga memaparkan visinya menjadikan Rutan Sampang sebagai lembaga pembinaan yang lebih humanis, inklusif, dan berdaya guna. Salah satunya diwujudkan melalui program Kamar Santri, yaitu hunian khusus yang difokuskan pada pembinaan rohani dan penguatan nilai keagamaan. Program ini berjalan berkat kerja sama dengan Kemenag Sampang, Pemkab Sampang, serta para kiai dan ulama.
Selain itu, Rutan Sampang juga menghadirkan Program Hapus Tato Gratis bagi warga binaan sebagai simbol tekad perubahan menuju pribadi yang lebih baik. Ada pula program rehabilitasi narkotika bekerja sama dengan BNKK Sumenep, yang dirancang tidak hanya untuk memulihkan fisik, tetapi juga memberikan pendampingan psikologis dan spiritual agar warga binaan siap menjalani hidup sehat tanpa narkoba.
Dalam suasana santai podcast, Kamesworo turut berbagi kisah perjalanan kariernya di dunia pemasyarakatan, mulai dari pengalaman awal bertugas hingga dipercaya memimpin Rutan Kelas IIB Sampang. Cerita tersebut menggambarkan dedikasi, tantangan, sekaligus motivasi dalam menjalankan amanah negara.
Menariknya, ia juga memperkenalkan buku karyanya yang berisi pemikiran, pengalaman, dan gagasan mengenai pembinaan warga binaan. Buku berjudul “Pena di Balik Jeruji, Mewujudkan Mimpi” itu diserahkan sebagai cinderamata kepada pihak Salsabila FM.
Announcer Salsabila FM, Romi Salsa, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Karutan Sampang. “Apa yang disampaikan Bapak Karutan hari ini membuat kami sadar bahwa pembinaan di Rutan bukan hanya tentang hukuman, tetapi juga tentang harapan dan masa depan,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Kamesworo juga mengundang tim Salsabila FM untuk berkunjung langsung ke Rutan Sampang, agar dapat melihat secara nyata aktivitas pembinaan yang berlangsung di dalam.
Dengan terselenggaranya podcast ini, Kamesworo berharap masyarakat semakin memahami bahwa Rutan memiliki peran strategis dalam membina dan mengembalikan warga binaan menjadi manusia yang lebih baik. Melalui sinergi dan dukungan semua pihak, pembinaan di Rutan diyakini bisa menjadi jalan menuju perubahan. (Sal)
