Tangerang-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang meningkatkan program pembinaan kepribadian dan kerohanian warga binaan pemasyarakatan (WBP) beragama Islam selama bulan Ramadan.
Pembinaan kerohanian yang diselenggarakan antara lain, Pendidikan Taklim dan Tahsin Alquran, One Day One Juz, Buka Puasa Bersama Santri, Galakkan Sholat Berjamaah 5 Waktu dan Tarawih, Program Tadarus 30 Juz, Pengajian Nuzulul Quran 17 Ramadan, Khatimul Quran 27 Ramadhan serta Pengumpulan dan Penyaluran Zakat Fitrah.
Kepala Lapas Kelas 1 Tangerang, Asep Sutandar mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program khusus selama bulan Ramadan.
“Selama bulan Ramadan kami menyelenggarakan program khusus berupa pembinaan kepribadian dalam rangka untuk meningkatkan pembinaan keagamaan bagi Warga Binaan,” kata Asep.
Selain terpusat di Masjid Baitusalam Lapas Kelas 1 Tangerang, kegiatan tarawih dan tadarus juga diselenggarakan di masing-masing blok hunian warga binaan.
“kegiatan ini diselenggarakan di Masjid Baitusalam. Untuk menjaga kondusifitas, kegiatan juga diselenggarakan pada setiap blok hunian, kegiatan ini sudah setiap tahun dilaksanakan, agar meningkatkan ketakwaan dan tercipta ketenangan,” jelas Asep.
Selain kegiatan ibadah di malam hari, Lapas juga melakukan program lain berupa buka puasa bersama santri, serta tausiyah agama menjelang berbuka. Dengan adanya program-program ini diharapkan dapat tercipta suasana yang lebih kondusif, sehingga suasana bulan suci Ramadan tidak hanya dirasakan masyarakat di luar tetapi juga warga binaan di dalam Lapas.
Asep berharap, dengan adanya program-program selama bulan Ramadan ini akan memberikan manfaat baik petugas maupun warga binaan, serta dapat memberikan kebahagiaan dan rezeki yang berkah sehingga dapat menjalani ibadah di bulan Ramadan dengan lancar.
Kalapas juga mengingatkan supaya selama berpuasa untuk menghindari hal-hal negatif, apabila sudah terbiasa maka setelah bulan Ramadan selesai diharapkan hal-hal negatif tersebut tidak terulang kembali.
Dirinya dan seluruh jajarannya mendukung penuh program kegiatan pembinaan kepribadian baik untuk narapidana yang beragama Islam maupun agama yang lain. Lapas sebagai tempat pembinaan dan perbaikan terhadap para narapidana agar membentuk manusia yang beriman dan berakhlak mulia.
“Dengan demikian pembinaan keagamaan harus diberikan kepada semua yang beragama,” tutupnya. (G. Panjaitan)