Lumajang-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengecek layanan tanggap darurat di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur. Salah satu wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru, Rabu (15/12/2021).
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan Kepala BNPB memantau kondisi terkini dari sisi utara jembatan Gladak Perak yang rusak tersebut.
“Juga memantau pelayanan tanggap darurat yang optimal terhadap masyarakat,” jelasnya.
Sekadar informasi, jembatan Gladak Perak menghubungkan antara Lumajang dan Malang teruputus. Akibat dampak erupsi Gunung Semeru. Kondisi ini menyebabkan aktivitas warga dari dan ke dua kota tersendat. Khususnya dua kecamatan, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro.
Lebih lanjut, distribusi logistik dan penanganan pengungsi sejauh ini sudah berjalan sangat baik. Khususnya di Kecamatan Candipuro. Kepala BNPB juga ingin memastikan layanan tanggap darurat bagi masyarakat terdampak di Kecamatan Pronojiwo terlaksana dengan optimal.
“Hal ini untuk memastikan agar arahan presiden Joko Widodo pada saat kunjungan di Lumajang beberapa hari lalu. Bisa terlaksana dengan terukur,” tutur Abdul Muhari.
Abdul mengugkapkan, bahwa berdasarkan data sementara yang berhasil Pusat Pengendali dan Operasi BNPB himpun per Selasa (14/12/2021). Kejadian awan panas guguran Gunung Semeru telah menyebabkan 48 warga meninggal dunia, 18 orang luka berat dan 9 orang luka ringan. Sedangkan untuk pengungsian di Kecamatan Pronojiwo terdapat 4 titik.
“Dengan jumlah warga yang mengungsi saat ini sebanyak 1.056 jiwa,” ungkapnya. (Bram)