Free Porn
xbporn
Minggu, 8 Juni 2025
spot_img
spot_img
BerandaBeritaKemenkumham Sulsel Apresiasi Bapas Makassar Kerja Sama dengan 10 Mitra Kerja, Optimalkan...

Kemenkumham Sulsel Apresiasi Bapas Makassar Kerja Sama dengan 10 Mitra Kerja, Optimalkan Program Pembimbingan Klien Pemasyarakatan

Makassar-Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkumham Sulsel), Agung Aribawa, mengapresiasi langkah Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Makassar dalam mengoptimalkan program pembimbingan klien pemasyarakatan. Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) dengan 10 mitra kerja, Sabtu (14/12/2024).

Agung menilai bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis yang harus terus ditingkatkan. “Pembinaan klien pemasyarakatan dapat dikatakan berhasil apabila ada sinergi yang baik antara petugas Bapas, Lapas/Rutan, masyarakat, stakeholder, dan Forkopimda. Program ini sangat luar biasa karena mendukung capaian tujuan pemasyarakatan sekaligus membantu peningkatan kemampuan dan perbaikan diri klien. Pada akhirnya, ini akan meningkatkan produktivitas mereka saat kembali ke masyarakat,” jelas Agung.

Pada kegiatan ini, Kanwil Kemenkumham Sulsel diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan, dan Teknologi Informasi, Ashari. Penandatanganan MoU berlangsung di halaman Bapas Makassar, Kamis (12/12/2024), sekaligus dirangkaikan dengan prosesi peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al-Hidayah.

Ashari dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif Kepala Bapas Makassar, Surianto, yang berhasil menginisiasi program Griya Abhipraya sebagai rumah singgah bagi klien pemasyarakatan di Makassar. “Program ini merupakan amanat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-36.OT.02.02 Tahun 2022 tentang Pedoman Pembentukan dan Penyelenggaraan Griya Abhipraya. Griya Abhipraya ‘Sombere’ di Makassar menjadi wujud nyata keadilan restoratif dan reintegrasi sosial. Kami berharap, program ini dapat memberikan harapan baru bagi klien untuk kembali berkontribusi di tengah masyarakat,” ungkap Ashari.

Kerja Sama Strategis dengan 10 Mitra Kerja
Penandatanganan MoU dilakukan dengan 10 mitra kerja yang terdiri dari Kanwil Kementerian Agama Kota Makassar, BSI Maslahat Makassar, Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, Yayasan Tanggap Cegah Mirasantika, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar, Yayasan Pelipur (Penyelamat Lingkungan dari Dapur), Makassar Musician Community 90’s, Pkopi Coffee Network, PT Wilmar, dan Astra Honda Motor (AHM).

Surianto mencontohkan kerja sama dengan Astra Honda Motor yang akan memberikan pelatihan teknis montir kepada klien pemasyarakatan. “Setelah tiga bulan pelatihan, klien akan mulai bekerja dan kemudian dipanggil kembali untuk pelatihan lanjutan hingga satu tahun. Dengan ini, mereka diharapkan bisa mandiri dan memiliki keterampilan yang mumpuni,” ujar Surianto.

Selain itu, pembangunan Masjid Al-Hidayah bertujuan mendukung program pembimbingan kepribadian berbasis spiritual serta menyediakan fasilitas ibadah yang memadai bagi pegawai, pengunjung, dan masyarakat sekitar.

Komitmen Kolaborasi dalam Mendukung Inklusi Sosial
Acara penandatanganan MoU juga dihadiri oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Makassar, mewakili Wali Kota yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya, Asisten II menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung program Griya Abhipraya yang sejalan dengan visi Kota Makassar dalam menciptakan masyarakat inklusif dan sejahtera.

Acara diakhiri dengan prosesi simbolis peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al-Hidayah oleh jajaran pejabat yang hadir. Momentum ini menjadi bukti nyata sinergi antara Bapas Makassar dengan para mitra kerja dalam mendukung transformasi dan pembinaan klien pemasyarakatan menuju kehidupan yang lebih baik. (Sal)

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU