Jakarta-Perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN rencananya akan dilakukan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tanggal 10-11 Mei mendatang. Sejumlah agenda telah dipersiapkan untuk dibahas oleh sekitar 3000 orang perwakilan negara.
Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, substansi dari KTT ke-42 ASEAN adalah keketuaan Indonesia tahun 2023 mendorong kawasan ASEAN yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan serta memperkuat ketahanan ekonomi ASEAN. Hal ini sejalan dengan tema yang diusung yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
“Untuk yang 42 ini konsentrasinya di ‘ASEAN Matters’ dan ‘Epicentrum of Growth’. Di ‘ASEAN Matters’ dokumennya terkait bagaimana upaya ASEAN untuk meningkatkan, memperkuat diri, sehingga mampu menghadapi tantangan ke depan. “Epicentrum of Growth” terkait dengan resiliensi ekonomi ASEAN,” ujarnya.
Keketuaan Indonesia di ASEAN juga mendorong peningkatan arsitektur kesehatan, peningkatan ketahanan energi di antaranya adalah pengembangan ekosistem untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), ketahanan pangan, serta stabilitas keuangan.
Retno menyampaikan, dokumen yang akan menjadi kesepakatan para pemimpin ASEAN saat ini tengah dibahas pada pertemuan tingkat senior official meeting (SOM), yang selanjutnya akan dibahas pada tingkat pertemuan menteri.
“Selain mempersiapkan ASEAN menghadapi tantangan ke depan, maka ada visi post 2025. Keketuaan Indonesia juga berusaha untuk membumikan ASEAN dalam bentuk kerja sama proyek yang sifatnya konkret, seperti di bidang kesehatan, di bidang ekonomi bersih dengan EV battery, kesehatan dengan one health initiative, kemudian penggunaan local currency dan masih ada banyak lagi yang intinya adalah membumikan kerja sama ASEAN sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” tandas Retno. (Ina)