Jakarta – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho mengingatkan jajarannya untuk tetap kompak dalam melayani masyarakat selama Operasi Ketupat 2025. Diketahui, operasi itu akan dimulai pada 24 Maret-8 April 2025.
“Untuk mengawal mudik lebaran diperlukan kerja sama dan koordinasi, agar arus mudik lebaran tahun ini berjalan aman dan lancar,” kata Agus di Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Tak hanya meminta jajarannya untuk kompak, jenderal bintang dua ini juga meminta doa dari para kiai agar pelaksanaan operasi tersebut sukses tanpa hambatan. Hal ini dimintanya dalam acara buka bersama jajaran di lapangan NTMC Korlantas Polri, pada Senin 10 Maret 2025.
Mantan Wakapolda Jawa Tengah ini menegaskan, pentingnya kerjasama dan koordinasi agar arus mudik lebaran tahun ini berjalan aman dan lancar. Karena, koordinasi dan kerjasama ditegaskannya menjadi kunci utama dalam menangani arus mudik lebaran.
Untuk itu, jajarannya harus siap melayani masyarakat dengan maksimal, memastikan kelancaran lalu lintas, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik.
Dengan soliditas dan kesiapan yang baik tersebut, dirinya berharap agar Operasi Ketupat 2025 bisa berjalan dengan sukses dan tanpa hambatan berarti.
Selain itu, Agus Suryo juga mengingatkan banyaknya sorotan masyarakat terhadap Polantas yang harus disikapi dengan kerja nyata. Sebagai pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat, Polantas harus menunjukkan dedikasi dalam tugasnya, terutama dalam menghadapi arus mudik lebaran.
“Dengan pelayanan yang profesional, humanis, dan responsif, kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian akan semakin meningkat,” pungkasnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa Operasi Ketupat 2025 akan melibatkan sekitar 93.000 personel, serta pos terpadu, pos pengamanan dan pos pelayanan yang tergelar di seluruh Indonesia.
“Jumlah personel selama operasi semua operasi ketupat ini sekitar 93.000 itu belum stakeholder lainnya, sehingga pada titik-titik kursial baik itu black spot, trouble spot tempat-tempat Itulah yang dikelola betul dijaga betul karena ini operasi ketupat pasti ramai karena ramai, tempat-tempat itulah dilakukan Pejagan terutama juga pada saat H + 2 lebaran,” ujar Kakorlantas Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum dilansir dari laman humas.polri.go.id.
Pada tahun ini, Operasi Ketupat juga dihadapkan dengan adanya irisan antara Hari Raya Nyepi dan pelaksanaan Operasi Ketupat. Dimana pengaturan arus lalu lintas dari Banyuwangi menuju Ketapang dan Bali sejak tanggal 28 Maret 2025 sudah dilakukan penutupan.
“Pengaturan rekayasa arus lalu lintas yang dari Banyuwangi Ketapang menuju ke Bali ini ada mekanisme yang harus diatur sehingga pada tanggal 28 yang ke Bali sudah mulai ditutup,” tambahnya.
Kakorlantas mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan kendaraan roda dua untuk mudik, menghindari risiko terjadinya kecelakaan. Selain itu, berdasarkan Surat Keputusan Bersama operasional kendaraan besar sumbu 3 untuk tidak beroperasi baik di jalan tol dan di jalan nasional.
“Kami semua mengharapkan untuk tidak mudik dengan roda dua ya karena rentan kecelakaan. Pemerintah melalui SKB operasional kendaraan besar sumbu 3 untuk tidak beroperasi selama operasi baik itu di jalan tol dan di jalan nasional,” jelasnya.
Menurutnya, lalu lintas itu adalah cermin budaya bangsa sehingga jadikan mudik ini momentum memeriahkan kebangsaan untuk tertib dalam berlalu lintas.
“Lalu lintas itu adalah cermin budaya bangsa jadi mudik ini momentum memeriahkan kebangsaan kita bahwa kita tertib atau tidak kalau ini tertib aman nyaman bahagia pada saat mudik,” tambahnya.
Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah Work From Anywhere (WFA), yang diharapkan dapat membantu pemudik untuk berangkat lebih awal dan mengurangi kepadatan arus lalu lintas.
“Kami juga berharap masyarakat bisa memanfaatkan kebijakan ganjil-genap untuk memilih waktu keberangkatan mereka dan mengurangi kepadatan,” kata Kakorlantas.
Kakorlantas mengimbau kepada para pemudik agar menyiapkan kendaraannya dari kendaraan yang berkeselamatan, dengan mengecek ban, olinya, wiper, termasuk kesiapsiagaan kesehatan pengemudi.
“Kami mengharapkan para pemudik di samping mempersiapkan kendaraan kesehatan manakala menggunakan jasa angkutan gunakan jasa angkutan yang aman yang resmi yang betul-betul jangan menggunakan travel gelap, kalau menggunakan moda transportasi yang nyaman baik itu di udara darat laut tentunya yang terbaik untuk keselamatan,” pungkasnya. (Sal)