Makassar-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kakanwil Kemenkumham Sulsel) Taufiqurrakhman, memberikan apresiasi terhadap program pembinaan keterampilan yang diadakan oleh Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sinjai (Rutan Sinjai) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), khususnya dalam pelatihan pembuatan Bosara Adat Bugis.
Taufiqurrakhman menyampaikan apresiasinya dalam keterangan pers di Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel, Minggu (3/10).
“Saya sangat mengapresiasi program pembinaan di Rutan Sinjai, di mana para WBP diajarkan membuat bosara adat Bugis. Ini merupakan bentuk pelestarian kearifan lokal sekaligus memberikan keterampilan praktis yang berpotensi menjadi peluang usaha bagi mereka setelah menjalani masa pidana,” ujar Taufiqurrakhman.
Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama dengan Perempuan Indonesia Maju (PIM) Cabang Sinjai. Kepala Rutan Sinjai, Darman Syah, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pembinaan kemandirian bagi WBP perempuan.
“Bosara adalah elemen penting dalam budaya Bugis, biasa digunakan dalam berbagai acara adat seperti pernikahan dan syukuran. Melalui pelatihan ini, kami berharap WBP perempuan dapat memiliki keterampilan yang tidak hanya bermanfaat secara ekonomi di masa depan, tetapi juga turut melestarikan budaya Bugis,” ungkap Darman Syah.
Pelatihan ini berfokus pada keterampilan membuat bosara, wadah untuk menyajikan kue khas adat Bugis yang dihiasi dengan ornamen tradisional. Proses pembuatan bosara membutuhkan ketelitian dan kesabaran, karena setiap detail ornamen harus dibuat dengan rapi dan indah.
Para WBP diajarkan mulai dari teknik dasar hingga tahap penyelesaian yang memerlukan ketelatenan dan kreativitas. Kegiatan ini sudah berjalan beberapa pekan, dan para WBP menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam pembuatan kerajinan tersebut. Mereka juga tampak antusias mengikuti pelatihan ini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Rutan Sinjai untuk menyediakan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan minat dan potensi WBP perempuan.
“Ke depan, Rutan Sinjai akan terus mengembangkan berbagai program pembinaan, termasuk pelatihan keterampilan lain yang relevan dan memiliki potensi ekonomi bagi WBP,” pungkas Darman Syah. (Sal)