Bandung-Memasuki hari ke-13 pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Tahun 2024, Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat kembali menggelar ujian di SOR Arcamanik, Bandung. Ujian kali ini diikuti oleh 2.020 peserta yang terbagi dalam empat sesi, masing-masing terdiri dari 505 peserta.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jakarta Raya, Dedi Irsan, hadir untuk memantau langsung jalannya tes ini, didampingi oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, Masjuno, serta Kadiv Administrasi Jabar, Itun Wardatul Hamro.
Setiap peserta menjalani serangkaian prosedur, mulai dari pos registrasi kehadiran, penitipan barang, pemeriksaan badan, hingga ke pos registrasi PIN, ruang tutorial, dan akhirnya ruang ujian CAT. Usai ujian, peserta diarahkan untuk kembali mengambil barang pribadi di pos penitipan.
Menurut data Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, pelaksanaan SKD pada hari ke-13 berjalan lancar. Nilai tertinggi yang dicapai peserta hari ini adalah 460, diraih pada sesi keempat. Hingga saat ini, skor tertinggi selama 49 sesi berlangsung masih dipegang oleh Gagah Alif Prabusriwijaya, peserta sesi kedua pada hari kelima dengan perolehan nilai 478.
Di sela-sela peninjauan, Masjuno menyampaikan pesan kepada para peserta. “Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaan rekrutmen ASN di lingkungan Kemenkumham, termasuk di Jawa Barat,” ujar Masjuno.
Dedi Irsan dari Ombudsman RI turut mengapresiasi komitmen Kemenkumham dalam menjaga integritas proses seleksi. “Selama sepuluh tahun terakhir, Kemenkumham secara konsisten meminta Ombudsman untuk turut mengawasi proses penerimaan CPNS. Ini menunjukkan komitmen transparansi yang tinggi dari Kemenkumham,” ungkap Dedi.
Dedi juga mengingatkan peserta untuk tidak tergiur dengan tawaran pihak luar terkait kelulusan CPNS. “Ikuti proses ini dengan sungguh-sungguh, dan jangan mudah percaya pada janji-janji kelulusan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Kami pastikan proses ini murni dan bebas dari praktik kecurangan,” pungkasnya. (Sal)
