Kuningan-Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenkumham RI, Razilu, didampingi Kakanwil Kemenkumham Jabar, Andika Dwi Prasetya, dan Kadivpas Jabar, Kusnali, melakukan Kunjungan Kerja di Lapas Kelas IIA Kuningan pada Kamis (24/8/2023). Kepala Unit Pelaksana Teknis Ciayumajakuning juga turut hadir.
Selama kunjungan kerja ini, Razilu memberikan dukungan kepada seluruh jajaran Lapas Kuningan dalam menghadapi penilaian Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) oleh Tim Penilai Nasional (TPN) pada hari yang sama. Hal ini menunjukkan komitmen pimpinan terhadap Satuan Kerja di Kemenkumham.
Razilu, bersama dengan Andika, Kusnali, dan jajaran Lapas Kuningan, berkumpul di SAE (Sarana Asimilasi Edukasi) Green House Anggur yang dimiliki oleh Lapas Kelas IIA Kuningan.
Sebelumnya, Razilu juga sempat melihat SAE Lapas Kelas IIA Kuningan yang berisi berbagai fasilitas pertanian, peternakan kambing, ikan, bebek, serta budidaya ikan lele, nila, dan anggur.
Kakanwil Andika mengungkapkan bahwa kunjungan ini merupakan suatu kehormatan dan ia berterima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Inspektur Jenderal Kemenkumham RI, Razilu. Ia menekankan pentingnya komitmen untuk menjadikan Lapas Kuningan sebagai contoh dalam meningkatkan citra Pemasyarakatan dan menjaga reputasi instansi dengan melakukan perubahan signifikan di Lapas Kelas IIA Kuningan.
Razilu sangat mengapresiasi upaya Kalapas Kelas IIA Kuningan, Kurnia Panji Pamekas, dalam merenovasi Lapas Kuningan dengan tekad untuk meningkatkan citra Pemasyarakatan dan memperbaiki reputasi Instansi melalui perubahan yang signifikan.
Razilu menegaskan bahwa SAE di Lapas Kuningan adalah yang terbaik di Indonesia karena dilengkapi dengan beragam fasilitas pendidikan yang dapat meningkatkan produktivitas.
Razilu juga memberikan pesan kepada pimpinan untuk memberikan teladan dengan hidup sederhana, responsif terhadap masukan baik dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) maupun masyarakat umum. Ia juga menyarankan pentingnya makanan dan minuman yang layak serta pembinaan bagi pegawai (P2U) sebagai langkah untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Selain itu, dia menekankan pentingnya pembinaan keluarga pegawai, karena masalah yang muncul dalam organisasi sering berakar dari keluarga.
Lebih lanjut, Razilu meminta Kakanwil Kemenkumham Jabar untuk memastikan bahwa pegawai di Jawa Barat tidak terjerat dalam Pinjaman Online, karena dampaknya dapat merugikan baik pribadi maupun organisasi. (Magfi)